Salin Artikel

Pembunuhan Pria Dalam Karung di Legok, Saat Pelaku Sakit Hati Kakaknya Dilecehkan...

SY melakukan aksinya tak seorang diri. Dia membunuh korban bersama temannya, MYM (18).

SY dan MYM kemudian ditangkap tak lama setelah melakukan perbuatannya.

Kasus pembunuhan S ini terungkap saat warga digegerkan dengan temuan sesosok mayat di dalam karung yang mengambang di Danau Gawir, danau bekas galian pasir di Desa Legok, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Selasa (31/5/2022).

Mayat tersebut ditemukan tanpa busana.

"Mayat terbungkus di dalam karung dalam kondisi diikat dan ada pemberatnya, kepalanya dibungkus kantong plastik warna hitam dan mulutnya dilakban bening," ujar Kapolres Tangerang Selatan AKBP Sarly Sollu, Selasa (31/5/2022).

Polisi kemudian mengevakuasi mayat tersebut dan membawanya ke RSUD Tangerang untuk diotopsi.

Berdasarkan hasil otopsi itulah diketahui bahwa jasad tersebut adalah S, warga Bojongnangka, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten.

Dua pelaku ditangkap

Keesokan harinya, Rabu (1/6/2022), polisi menangkap kedua pelaku yang membunuh S.

Kedua pelaku ditangkap petugas gabungan Polres Tangerang Selatan dan Polda Metro Jaya di tempat persembunyiannya sekira pukul 10.00 WIB.

Kedua pelaku kemudian diamankan di Mapolres Tangsel untuk pendalaman kasus ini.

"Motif dari kasus ini adalah pelaku sakit hati dengan perkataan korban yang melecehkan kakak perempuan pelaku," ujar Zulpan dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (2/6/2022).

Saat itu, korban meminta pelaku menawarkan sejumlah uang kepada kakak kandungnya agar mau berhubungan badan dengan korban.

"Kalimat ini ringkasannya adalah, 'Mau enggak 300.000 dipakai?'. Korban ini meminta pelaku untuk kiranya menawarkan kakak korban," ungkap Zulpan.

Kanit 3 Subdit Resmob Polda Metro Jaya (PMJ) Kompol Widi Irawan juga mengatakan hal yang sama.

Kalimat melecehkan tersebut disampaikan korban sesaat sebelum aksi pembunuhan terjadi. Kala itu, korban dan kedua pelaku sedang bersama-sama menonton video porno.

"Sebenarnya sakit hati, dari pertemuan mereka pada saat malam itu, setelah ngopi dan nonton video porno bersama, korban mengeluarkan ucapan yang membuat pelaku tersinggung," ujar Widi saat rekonstruksi di sekitar Danau Gawir, Kamis.

Karena kesal dan sakit hati dengan ucapan korban, pelaku membunuh korban menggunakan kapak, kemudian memasukkan jasadnya ke dalam karung.

"Pada saat itu juga, pelaku langsung mengambil kapak dan memukulkan ke arah pelipis kanan dan kiri (korban)," jelas Widi.

Jasad korban kemudian dibawa menggunakan mobil korban dan dibuang ke Danau Gawir.

"Korban diikat dan dimasukkan ke karung pada pukul 03.30 WIB. Korban dibawa memakai mobil ke tempat pembuangan," ujar Kanit 2 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Maulana Mukarom, Kamis.

Pelaku jual mobil korban

Setelah membuang jasad korban, kedua pelaku kabur ke Pandeglang, Banten. Mereka menjual mobil milik korban untuk menghilangkan jejak.

Uang hasil penjualan mobil kemudian digunakan pelaku untuk membeli sejumlah perlengkapan selama bersembunyi dari kejaran kepolisian.

"Jadi mobil korban dibawa oleh tersangka. Mobil tersebut dibawa untuk membawa korban, setelah itu dijual di daerah Pandeglang," ungkap Kombes Endra Zulpan.

Kedua pelaku kemudian ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. Mereka dijerat Pasal 340, Pasal 338, dan Pasal 365 ayat 3 KUHP juncto Pasal 55 KUHP.

"Dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup," kata Zulpan.

Rekonstruksi dilakukan di dua tempat. Pertama, berlokasi di rumah korban, tempat pembunuhan terjadi. Kedua, rekonstruksi dilakukan di danau, tempat jasad korban dibuang.

"Kalau total semua ada 27. Enam di danau, 21 di rumah korban," ujar Maulana.

Maulana menuturkan, kedua pelaku memiliki peran masing-masing.

Kedua pelaku bersama-sama membawa jasad korban ke danau menggunakan mobil korban. Sesampainya di danau, tersangka SY menyeret jasad korban ke tepi danau.

"Terakhir dibuang mayat korban ke danau oleh SY," ungkap Maulana.

Maulana mengatakan, berdasarkan hasil visum, korban meninggal karena penyempitan pernapasan.

"Untuk adegan si pelaku, sesuai hasil visum bahwa (korban) matinya karena penyempitan pernapasan, ada di adegan 12," ujar Maulana.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/03/11152481/pembunuhan-pria-dalam-karung-di-legok-saat-pelaku-sakit-hati-kakaknya

Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke