JAKARTA, KOMPAS.com - Arus lalu lintas di jembatan penyeberangan Antilope, Jatibening Baru, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, terganggu akibat pemasangan girder box Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Girder box yang terpasang di atas jembatan itu terlalu rendah dengan ketinggian hanya 1,7 meter.
Akibatnya, hanya mobil beratap rendah dan sepeda motor yang bisa melintas di atas jembatan itu.
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku pelaksana proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan membangun jembatan baru sebagai pengganti jembatan antilope yang aksesnya kini sudah tertutup untuk kendaraan besar.
Namun, jembatan baru itu baru akan rampung dua bulan lagi.
"Pembangunan jembatan baru pengganti jembatan Antilope sedang berprogres dan ditargetkan selesai pada 10 Agustus 2022," kata Corporate Secretary PT KCIC Rahadian Ratry kepada Kompas.com, Selasa (14/6/2022).
Rahadian mengatakan, jembatan baru itu masih dalam proses pembangunan karena diperlukan beberapa pertimbangan teknis dan juga terkait adanya proses perijinan lintas departemen yang harus dilaksanakan.
Saat ditanya mengapa girder box tak dipasang setelah jembatan baru rampung, Rahadian beralasan bahwa pihaknya hanya mengikuti jadwal sehingga pengerjaan proyek tidak terlambat.
"Karena untuk pemasangan box girder memang sudah dilakukan sesuai waktu yang direncanakan," kata Rahadian.
Rahadian pun mengklaim sebelum pemasangan girder box, pihak kontraktor sudah melakukan sosialisasi dan komunikasi dengan Pemerintah Kota Bekasi dan warga sekitar.
Komunikasi juga dijalin dengan pihak Dinas Perhubungan.
"Pada prinsipnya warga menyepakati sistem pengaturan lalu lintas dengan tetap memanfaatkan jembatan AntIlope eksisting secara terbatas dan proses pembangunan Proyek KCJB dapat berlanjut,"
Rahadian menegaskan, jembatan Antilope hanya dapat dilintasi oleh kendaraan dengan ketinggian maksimal 1,7 meter seperti sepeda motor dan mobil sedan, dengan pengawasan ketat.
Hal itu sesuai dengan Surat Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Bekasi Nomor 551.1/849/Dishub Lalin.
"Sebagai bentuk pengamanan, dipasang pemberitahuan, portal (pembatas ketinggian) di dua sisi, dan lampu penerangan. Selain itu dilakukan penjagaan 24 jam (3 shift) untuk memastikan warga aman ketika melintas," kata Rahadian.
Hambat Aktivitas Warga
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, Selasa (14/6/2022) pukul 12.40 WIB, pemasangan girder box itu menyebabkan lalu lintas terhambat.
Beberapa kendaraan roda empat yang memiliki tinggi di atas 1,7 meter tak dapat melintas di jembatan Antilope dan diarahkan untuk memutarbalikkan kendaraannya.
Selain itu, pengendara sepeda motor yang melintas juga terlihat menundukkan kepalanya ketika melintasi kolong girder box yang sedang dalam tahap pengerjaan tersebut.
Petugas turut disiagakan tepat di kedua sisi ujung jembatan penghubung antara wilayah Pondok Gede dan Kalimalang untuk mengatur kendaraan yang melintas.
Seorang pengendara motor bernama Rizky mengaku baru kali pertama melihat pengerjaan girder box. Rizky mengaku was-was saat melintas di jembatan Antilope ini.
"Baru pertama kali melihat, was-was sih, karena takut konstruksinya ambles," ucap Rizky di lokasi, Selasa.
Selain Rizky, salah seorang pengurus RW setempat bernama Rusin mengatakan bahwa dirinya merasa khawatir dengan adanya proyek pengerjaan ini.
Ia berharap, pengerjaan girder box di jembatan Antilope dapat berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan saat pengerjaan, tidak terjadi kecelakaan yang serius.
"Sejauh ini belum ada kecelakaan, tapi semoga pengerjaan ini cepat selesai dan jembatan penghubung bisa dilewati lagi dengan normal," jelas Rusin.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/14/20131531/girder-kereta-cepat-tutupi-akses-jembatan-antilope-pt-kcic-bangun