Salin Artikel

Cerita Petugas PPSU Temukan Dompet Korban Pencopetan, Kartu Identitas Berserakan di Taman...

BEKASI, KOMPAS.com - Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kota Bekasi, Ali dan rekannya Wandi, berhasil menjalankan tugasnya sebagai petugas PPSU dengan baik.

Mereka berdua menjadi penolong bagi Nita, seorang warga Kota Bekasi yang mengaku menjadi korban pencopetan di salah satu mal di Bekasi.

Kepada Kompas.com Nita bercerita bahwa dirinya menjadi korban copet saat hendak berbelanja di mal tersebut.

"Kejadian itu benar-benar kemarin banget. Itu pukul 16.00 WIB, saya baru saja sampai di mal dan jam 16.10 WIB itu saya masih sempat melakukan transaksi debit," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/6/2022).

Lima menit berselang, ketika Nita hendak mengecek keberadaan dompetnya, dia dikejutkan dengan kondisi tas yang ia bawa sudah terbuka. Sedangkan dompet miliknya pun raib.

"Jadi, posisi (dompet) di dalam tas. Saya juga enggak sadar, tasnya juga ternyata mudah untuk dibuka, jadi dibuka lalu diambil dompet," tuturnya.

Tidak hanya dompet, sejumlah uang beserta identitas milik Nita yang ada di dompetnya pun ikut raib.

Menyadari barang berharganya hilang, Nita lantas menghubungi pihak bank tempatnya membuka rekening.

Usai menghubungi, pihak bank pun memberitahu kepada dirinya bahwa ada sejumlah transaksi menggunakan kartu kredit miliknya, tidak lama setelah dompet itu raib.

"Saya lakukan blokir kartu ATM dan beberapa kartu kredit. Di situ, setelah dicek, petugas bank konfirmasi ke saya, dari kartu kredit ada 8 kali transaksi gagal dan dari masing-masing kartu ATM punya saya, ada 3 kali percobaan salah pin," ujar dia.

Meski sempat meminta untuk melakukan pengecekan terhadap kamera pengawas, hasil pencarian yang dilakukan oleh Nita nihil.

Dirinya tidak dapat menemukan dompet miliknya dan bergegas melapor ke pihak berwenang.

Dompet ditemukan oleh PPSU

Ketika Nita berpasrah diri, dua petugas PPSU datang kerumahnya. Kedua petugas PPSU itu menyerahkan dompet yang mereka temukan kepada pemiliknya, yakni Nita.

Dengan mengendarai sepeda motor, kedua petugas itu datang pada Minggu (26/6/2022) pagi sekitar pukul 10.00 WIB.

"Dua petugas ini saya tanyain, saya juga terima kasih banyak sama mereka, saya masih kagum masih ada orang seperti mereka," tutur dia senang.

"Semua data diri saya masih ada, dari mulai SIM, KTP, dan lain-lain itu masih ada di dalam dompet," lanjut Nita.

Dihubungi secara terpisah, Ali yang ikut mengembalikan dompet itu mengatakan bahwa saat ditemukan, isi dompet Nita sudah berserakan di area taman.

"Jadi, yang menemukan dompet itu teman saya, lagi giat penyapuan awal pagi. Dia melihat dompet, ada KTP dan dokumen penting berserakan di taman," kata Ali.

Mereka berdua selanjutnya berinisiatif untuk memulangkan dompet ke pemiliknya setelah melihat kartu identitas Nita yang ada di dalamnya.

Ali berujar, dia terdorong mengembalikan dompet tersebut karena pernah merasakan apa yang dialami oleh Nita.

Selain merasa iba, kata Ali, berbagai syarat yang harus dipenuhi untuk mengurus surat-surat penting dan juga kartu ATM yang cukup rumit, membuatnya ingin segera mengembalikan dompet tersebut kepada si empunya.

"Waktu itu saya juga pernah alami kehilangan dompet juga. Mengurus KTP, SIM itu kan sulit, ya, nah saya kasihan," imbuhnya.

Sebagai seseorang yang sudah berprofesi sebagai anggota PPSU selama 13 tahun, Ali mengatakan bahwa penemuan dompet dan pengembalian dompet ini bukan kali pertama dalam hidupnya.

Meski kerap dicurigai sebagai oknum yang meminta imbalan, namun ia mengatakan ajaran untuk mengembalikan barang yang bukan miliknya merupakan amanat dari orangtuanya.

"Disangka kita minta imbalan, padahal saya enggak pernah niat minta imbalan. Saya begini kan nantinya ada yang bantu juga, jadi bukan kali ini saja, karena orangtua saya juga mengajarkan seperti itu," ucap Ali santai.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/26/17574401/cerita-petugas-ppsu-temukan-dompet-korban-pencopetan-kartu-identitas

Terkini Lainnya

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke