Salin Artikel

Ditolaknya Gelaran Street Race di Sirkuit Formula E yang Berujung Sindiran Kapolda Metro

JAKARTA, KOMPAS.com - Keinginan Polda Metro Jaya untuk menggelar ajang street race di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara, gagal terlaksana. 

Pengelola sirkuit Formula E tak mengizinkan sirkuit tersebut dijadikan ajang para pelaku balap sepeda motor beradu kecepatan. 

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran pun tak bisa menyembunyikan kekecewaannya atas penolakan itu hingga menyindir sirkuit Formula E "kurang terkenal".

Alasan Kapolda Ingin Gelar Street Race di Sirkuit Formula E

Fadil Imran awalnya menyatakan keinginan menggelar street race di sirkuit Formula E pada pertengahan bulan Juni lalu. 

Saat itu, Polda Metro Jaya sudah sukses menggelar ajang street race di sejumlah lokasi mulai dari Ancol, BSD dan Meikarta. 

Ajang street race ini digelar guna menyalurkan hobi dan bakat para anak muda yang kerap melakukan balap liar di jalanan. 

Fadil pun menilai Sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara merupakan lokasi yang lebih nyaman bagi pembalap sehingga pihaknya berkeinginan untuk dapat menggelar ajang street race di lokasi itu.

"Di BSD ada lokasi, di Bekasi ada Meikarta, di Jakarta ada Ancol. Mudah-mudahan nanti mimpi saya yang di Ancol, yang kemarin Formula E bisa juga dipakai untuk street race," ucap Fadil.

Fadil juga berencana menggelar kompetisi road race di Sirkuit Formula E Jakarta, tidak hanya sebatas drag race yang selama ini dipertandingkan pada ajang street race seri satu hingga tiga.

"Karena saya lihat lumayan itu kalau lintasan yang ada di Formula E kemarin bisa dipakai," tutur dia.

Sindiran Kapolda Usai Permintaannya Ditolak

Belakangan, Fadil mengungkapkan bahwa usulnya menggelar street race di sirkuit Formula E ditolak. 

Hal itu disampaikan Fadil saat menerima kedatangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, di Mapolda Metro Jaya, Minggu (10/7/2022).

Fadil menyebut masih ada pihak yang memandang sebelah mata ajang street race yang diselenggarakan oleh kepolisian untuk menyalurkan hobi dan bakat para pembalap liar itu. 

"Street race itu banyak orang hanya melihat hobi balap-balapan saja. Itu terlalu sempit, terlalu kecil saudara-saudara," ujar Fadil.

Menurut Fadil, penyelenggaraan street race di kawasan Ancol justru akan berdampak positif terhadap pemulihan ekonomi masyarakat setelah diterpa pandemi Covid-19.

Sebab, kata Fadil, kegiatan tersebut akan banyak melibatkan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pelaku seni, hingga ekonomi kreatif.

"Karena bukan balapan saja, sebenarnya untuk menyalurkan mereka yang hobi kecepatan, yang hobi street race di jalan. Di dalam ekosistem street race itu ada pembalap, mekanik, UMKM, dan ada pentas seni di situ," tutur Fadil.

Di samping itu, Fadil menilai bahwa pihak yang mengelola sirkuit Formula E tentunya juga akan mendapatkan keuntungan dari penyelenggaraan street race.

"Sebenarnya bagi Ancol, kalau dia izinkan street race itu di Ancol, dia sebenarnya bisa untung. Tapi kalau yang berpikiran sempit melihatnya hanya balapan, itu tidak akan sampai ke sana," ungkap Fadil.

Bahkan, Fadil pun menyindir Jakarta International E-Prix Circuit kurang terkenal karena tak dipakai untuk ajang Street Race besutan Polda Metro Jaya.

"Jadi kalau saya ingin meminjam, apa itu? Kurang terkenal, karena tidak dipakai Street Race itu. Apa namanya? Formula E, apa namanya sirkuit di Ancol itu?," kata Fadil.

Menanggapi hal itu, Sandiaga Uno mengaku sangat mendukung ajang street race yang mulanya digagas Fadil untuk mencegah aksi balap liar di jalan raya.

Dia pun berharap rencana Polda Metro Jaya menyelenggarakan street race di sirkuit Formula E dapat terwujud.

"Saya terpukau juga. Mulai dari street race yang mudah-mudahan nanti suatu saat bisa di Ancol juga. Yang kami lihat, fenomena di masyarakat bukan hanya melarang dan menertibkan, tapi memberikan solusi," sambungnya.

Alasan Street Race Tak Diizinkan

Dimintai tanggapannya soal pernyataan Fadil itu, Head of Unit PT Pembangunan Jaya Ancol Ariyadi Eko Nugroho belum bisa berbicara banyak. 

Ia beralasan belum mengetahui soal penolakan penyelenggaraan street race tersebut.

Eko mengaku akan melakukan pengecekan terlebih dahulu. 

"Saya kroscek dulu ya," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/7/2022). 

Sementara itu, Ketua Pelaksana Formula E Jakarta 2022 Ahmad Sahroni mengungkapkan alasan mengapa street race Polda Metro Jaya tak bisa digelar di sirkuit Formula E. 

Ia menegaskan, ajang balap sepeda motor itu tak bisa terlaksana karena sirkuit Formula E hanya dikhususkan untuk ajang balapan kendaraan roda empat.

"Bukan ditolak, tapi memang secara aturan tidak untuk roda dua," kata Sahroni saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/7/2022).

Sahroni menegaskan, aturan tersebut berasal langsung dari Federasi Automobil Internasional (FIA) selaku badan internasional yang membawahi kegiatan olahraga balap motor.

"Izin peruntukan sirkuit Formula E hanya untuk kendaraan roda empat," ujar Sekjen Ikatan Motor Indonesia ini.

(Penulis: Tria Sutrisna, Ihsanuddin)

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/11/13261351/ditolaknya-gelaran-street-race-di-sirkuit-formula-e-yang-berujung

Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke