JAKARTA, KOMPAS.com - IS (35), pengendara motor yang ditodong pistol oleh anggota Polsek Cakung dalam keributan di kolong jembatan Jalan Raya Cakung-Cilincing, Cakung, Jakarta Timur, awalnya melawan arah saat terjadi kemacetan.
"Jadi kan lagi macet, itu dia (IS) melawan arah sehingga hampir menabrak motor aparat (Aipda P), (kemudian) diingatkan," kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Cakung Kompol Syarifah Chaira Sukma, Senin (11/7/2022).
Syarifah berujar, IS mengancam Aipda P, polisi yang terlibat keributan itu, menggunakan pisau yang dikeluarkan dari saku jaket.
"Setelah diingatkan, melawan, kemudian dia (IS) mengeluarkan pisau dan mau menusuk aparat (Aipda P)," ujar Syarifah.
Aipda P tidak menderita luka akibat peristiwa itu.
"(Pisau) sudah diarahkan ke perut anggota, makanya anggota langsung rebut pisau tersebut," ujar Syarifah.
IS kemudian ditangkap jajaran Polsek Cakung usai peristiwa tersebut. Polisi juga mengamankan pisau yang digunakan IS sebagai barang bukti.
Setelah itu, IS menyampaikannya permohonan maafnya atas kejadian tersebut.
"Saya ingin meminta maaf kepada seluruh Kepolisian Republik Indonesia karena saya telah mengancam dengan sajam (senjata tajam) kepada bapak polisi," ujar IS dalam keterangan video Humas Polsek Cakung.
IS mengaku refleks dan tidak berniat melukai Aipda P, anggota Polsek Cakung yang terlibat keributan dengan dia.
"Dari lubuk hati saya tidak ada niatan sedikit pun (melukai). Saya refleks, saya khilaf, dan saya menyesal. Saya janji tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi," kata IS.
Kompas.com masih berupaya menghubungi Syarifah, apakah proses hukum tetap berjalan usai IS minta maaf.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/12/10040041/pemotor-lawan-arah-di-cakung-tak-terima-diingatkan-dan-todong-pisau