Salin Artikel

Deretan Perubahan Istilah oleh Anies: Normalisasi Sungai, Nama Jalan, dan RSUD

Teranyar, Anies melakukan penjenamaan rumah sakit umum daerah (RSUD) menjadi rumah sehat untuk Jakarta. Penjenamaan alias branding itu dilakukan pada Rabu (3/8/2022).

Penggantian istilah atau nama sejumlah program atau aset pemerintah tak dilakukan kali ini saja.

Pada 2018, Anies mengganti istilah normalisasi sungai dengan naturalisasi. Normalisasi diketahui merupakan program rutin Pemprov DKI untuk melebarkan aliran sungai atau membersihkan endapan yang ada di sungai.

Kemudian, pada Juni 2022, eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengganti 22 nama jalan di Ibu Kota. Nama jalan sebelumnya diganti sengan nama tokoh Betawi.

Berikut merupakan sederet istilah atau nama program/aset pemerintah yang diganti oleh Anies:

Naturalisasi sungai

Program naturalisasi bermula saat Anies hendak menormalisasi Sungai Ciliwung pada 2018, setelah proyek itu berhenti sementara pada 2017.

Namun, saat itu, dia menggunakan istilah yang berbeda dengan gubernur-gubernur pendahulunya.

Anies memperkenalkan istilah naturalisasi.

Tak hanya beda istilah, penanganan Sungai Ciliwung juga sempat akan berbeda.

Joko Widodo, yang saat itu menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, menormalisasi Ciliwung dengan cara memasang turap beton pada 2013-2017.

Anies kemudian hanya menyetujui pelebaran sungai, tapi menolak betonisasi pinggir sungai. Menurut dia, betonisasi dapat merusak ekosistem sungai.

Di sisi lain, menurut Anies, naturalisasi dapat menghidupkan ekosistem sungai. Air sungai akan dijernihkan sehingga bisa menjadi habitat hewan.

"Kalau makhluk-makhluk bisa hidup di sana, artinya polusi juga rendah. Dan itu yang akan kami lakukan," ujar Anies di kawasan Monas, Jakarta Pusat, 2 Mei 2019.

Perubahan normalisasi menjadi naturalisasi saat itu menuai pro dan kontra.

Oleh karena itu, usai bertemu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono pada Januari 2020, Anies memilih menggunakan istilah baru, yaitu pelebaran.

Ia menilai kata "pelebaran" lebih netral. Sebab, naturalisasi atau normalisasi memiliki konsep yang sama, yaitu pelebaran sungai.

Anies berujar, Pemprov DKI Jakarta akan mendukung program pelebaran sungai yang dikerjakan Kementerian PUPR, baik konsep normalisasi maupun naturalisasi sungai.

"Beliau (Basuki) juga menyampaikan mana-mana yang mau naturalisasi, kami bantu, mana-mana yang normalisasi, kami bantu. Jadi enggak ada itu yang namanya dikonflikkan di kami," ujar Anies, 9 Januari 2020.

Anies menuturkan, Pemprov DKI akan berupaya membebaskan lebih banyak lahan untuk pelebaran sungai.

"Yang pelebaran sungai, pelebaran, netral tuh. Pelebaran sungai itu jadi kami yang nanti akan melakukan pembayaran," tutur Anies.

Penggunaan nama tokoh betawi, kata dia, merupakan apresiasi atas peran para tokoh tersebut dalam perjalanan Kota Jakarta.

"Dari Betawi dilahirkan begitu banyak pribadi-pribadi yang hidupnya memberikan kemajuan," kata Anies, 20 Juni 2022.

Anies mengatakan, setelah 22 jalan itu diresmikan, akan ada tempat lain yang diubah menggunakan nama tokoh Betawi.

Sebab, ada banyak nama tokoh Betawi yang harus diabadikan agar masyarakat dan generasi muda mengenal jasa tokoh-tokoh tersebut.

"Perlu saya sampaikan di sini bahwa nama-nama yang berjasa amat banyak. Kami akan mengerjakan secara bergelombang, ini adalah satu gelombang awal dan nanti harapannya semua mereka yang berjasa bisa punya catatan di kota ini," papar Anies.

Saat itu, Anies meminta warga tak khawatir terkaitnya munculnya masalah administrasi atas kebijakan penggantian 22 nama jalan di Jakarta.

Anies pun memastikan bahwa perubahan nama jalan masih akan berlanjut.

Kata Anies, Pemprov DKI Jakarta mulai menyiapkan sejumlah langkah terkait penjemanaan menjadi rumah sehat untuk Jakarta pada 2020.

Namun, program itu terhenti karena munculnya pandemi Covid-19.

"Baru kemudian kami aktifkan lagi setelah suasananya lebih memungkinkan," kata Anies di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu kemarin.

Ia berujar, beririringan dengan penjenamaan itu, Pemprov DKI juga menambah dua peran rumah sakit di Ibu Kota, yaitu promotif dan preventif.

Menurut Anies, rumah sakit saat ini hanya memiliki dua peran, yaitu kuratif dan rehabilitatif.

Dia menuturkan, penjenamaan dilakukan untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap rumah sakit.

Masyarakat selama ini dinilai hanya datang ke rumah sakit saat sedang tidak bugar.

Saat ini, Anies berharap masyarakat juga mendatangi rumah sakit saat dalam keadaan sehat.

"Jadi datang ke rumah sehat untuk menjadi sehat dan lebih sehat. Dari mulai melakukan medical check up sampai persoalan gizi, konsultasi, dan lain-lain," tutur Anies.

"Jadi rumah sehat ini dirancang untuk benar-benar membuat kita berorientasi pada hidup yang sehat, bukan sekadar berorientasi untuk sembuh dari sakit," sambung dia.

Alasan lainnya, kata dia, terkait dengan psikologis masyarakat ketika mendengar istilah rumah sakit. Ketika mendengar istilah itu, hal yang diingat oleh warga adalah tentang sakitnya.

Anies lantas mencontohkan, ketika disuruh untuk tidak berlarian, seorang anak kecil justru teringat akan kata lari.

"Bahwa sekarang kami menggunakan istilah rumah sehat, (sehingga) kata kuncinya (yang diingat warga) adalah sehat," kata Anies.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/04/08071771/deretan-perubahan-istilah-oleh-anies-normalisasi-sungai-nama-jalan-dan

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke