Salin Artikel

Pemprov DKI Buka Pos Pengaduan di 23 Halte Busway untuk Tekan Pelecehan Seksual di Bus Transjakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan PT Transportasi Jakarta akan membuka pos pengaduan Pos Sahabat Anak dan Perempuan (POS SAPA) di 23 halte busway di Jakarta.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, POS SAPA itu dibuat untuk menekan atau mencegah tindak kejahatan pelecehan seksual di ruang lingkup transportasi umum transjakarta.

"Saat ini (POS SAPA) tersedia di 23 halte, jadi bagi masyarakat yang mengalami pelecehan seksual atau yang melihat kejadian, bisa melaporkan," kata Syafrin di Halte Busway Harmoni, Jakarta Pusat, Jumat (5/8/2022).

Namun, Syafrin belum dapat memastikan 23 halte busway mana saja POS SAPA itu akan didirikan. Ia mengatakan, saat ini jajarannya masih terfokus untuk mengkampanyekan cegah pelecehan seksual bertajuk Stop Pelecehan Seksual.

Menurut Syafrin, POS SAPA tersebut nantinya akan diisi oleh petugas yang telah mendapatkan pelatihan oleh Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta.

"Mereka (petugas) bisa dengan sigap melakukan tindakan penanggulangan jika ada pelaporan pelecehan seksual," kata dia.

Selain pos pengaduan, kata Syafrin, Pemprov DKI juga membuat saluran siaga atau hotline 112 di sejumlah halte busway dan stasiun mass rapid transit (MRT), light rail transit (LRT) dan kereta rel listrik (KRL).

Dishub DKI akan menyebarkan surat edaran dan juga stiker terkait dengan upaya pencegahan pelecehan seksual.

Sebelumnya diberitakan, PT Transportasi Jakarta menggelar kampanye bertajuk Stop Pelecehan Seksual di Halte Busway Harmoni, Jakarta Pusat, Jumat.

Dalam kampanye itu mengajak seluruh pengguna layanan bus transjakarta berani melaporkan jika mengalami atau melihat tindak kejahatan seksual di tranportasi umum tersebut.

Direktur Operasi dan Keselamatan PT Transportasi Jakarta Yoga Adiwinarto meminta korban atau saksi berani melaporkan kepada petugas jika mendapati adanya tindakan pelecehan seksual.

"Kami kampanyekan, kita harus sama-sama untuk saling mengawasi pelanggan lainnya dan kita juga harus berani speak up ketika ada pelanggan lain yang mungkin dilecehkan, kita harus berani untuk membantu dan seandainya kita jadi korban (pelecehan seksual) harus beranikan diri untuk melapor," ujar Yoga di Halte Busway Harmoni, Jumat.

Untuk mencegah adanya tindak kejahatan seksual di bus transjakarta, kata Yoga, jajarannya menambah petugas yang akan bertugas mengawasi pelaku kejahatan seksual di bus transjakarta maupun di halte-halte busway.

Kemudian, Yoga mengungkapkan, PT Transportasi Jakarta juga membuka layanan saluran siaga atau hotline yang tersedia selama 24 jam.

"Transjakarta saat ini sudah membuka channel hotline 1500 102 dan kami berkomitmen untuk mengawal terus proses pelaporan ini kepada pihak berwajib," ucao Yoga.

"Yang kedua, bahwa petugas-petugas kami sigap untuk menangani dan mengawasi. Kami juga akan menambah petugas di bus dan di halte. Para petugas itu juga sudah mulai bertugas mengawasi pencegahan pelecehan seksual," sambung dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/05/14290561/pemprov-dki-buka-pos-pengaduan-di-23-halte-busway-untuk-tekan-pelecehan

Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke