Salin Artikel

Satpam Sebut Penutupan Akses Rumah Pribadi Ferdy Sambo Tak Terkait Kasus Brigadir J

JAKARTA, KOMPAS.com - Akses menuju rumah pribadi mantan Kepala Divisi Provesi dan Pengamanan (Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo, di Jalan Saguling, Duren Tiga Barat, Pancoran, Jakarta Selatan, ditutup.

Petugas keamanan setempat menyebutkan, akses ditutup untuk meningkatkan kewaspadaan sejak terjadinya kasus perampokan di wilayah tersebut, bukan baru-baru ini saja, terutama setelah kasus kematian Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Satpam berinisial AT, yang berjaga membuka portal akses menuju rumah pribadi Sambo, mengatakan bahwa kasus perampokan terjadi sebelum pandemi Covid-19 sekitar 2019.

"Ditutup karena terjadi perampokan dua kali, yang disasar satu rumah," ujar AT di lokasi, Minggu (7/8/2022).

AT menyebutkan, akses masuk kemudian ditutup atas permintaan anak dari korban.

Pantauan di lokasi, Minggu siang, hanya kendaraan yang berkepentingan yang boleh melintas, seperti warga sekitar atau ojek online.

"Lumayan lah, sudah lama (kasusnya). Karena permintaan anaknya (korban), akhirnya ditutup. Permintaan anaknya yang punya rumah. Perampokannya pagi-pagi," ujar AT.

Kompas.com beberapa kali bertanya kepada satpam itu terkait letak persis rumah pribadi Ferdy Sambo yang berada di Komplek Pertambangan itu. Namun, AT tidak mau menjawab.

"Maaf ya," kata AT sembari tertawa.

Meski demikian, dia mengonfirmasi bahwa rumah pribadi Fery Sambo memang berada di Jalan Saguling.

"Iya, benar di jalan ini," ujar AT.

Diberitakan sebelumnya, wilayah sekitar perumahaan rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling, Duren Tiga Barat, Pancoran, terpantau sepi pada Sabtu (6/8/2022) malam.

Sekitar pukul 23.30 WIB, tampak petugas keamanan komplek yang berjaga. Sekuriti tersebut berada tepat di depan portal pintu masuk perumahan.

Sekuriti tersebut tidak memberikan akses masuk bagi orang lain, termasuk awak media yang mencoba mendekati rumah Sambo.

Sekuriti hanya membuka portal bagi kendaraan tamu yang memiliki kepentingan dan penghuni perumahan, baik ingin masuk maupun keluar.

Untuk diketahui, Ferdy Sambo diduga melakukan pelanggaran kode etik karena tidak profesional dalam melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus kematian Brigadir J.

Ferdy Sambo telah dibawa untuk selanjutnya ditempatkan di Mako Brimob Polri pada Sabtu (6/8/2022) hingga 30 hari ke depan.

"Beberapa bukti dari Irsus (Inspektorat Khusus) menetapkan bahwa Irjen Pol FS diduga melakukan pelanggaran terkait menyangkut masalah ketidak profesionalan di dalam olah TKP," kata kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Dedi Prasetyo, Sabtu (6/8/2022) malam.

"Oleh karenanya, pada malam hari ini yang bersangkutan langsung ditempatkan di tempat khusus yaitu di Brimob Polri," tuturnya.

Penangkapan itu buntut kasus kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/07/16400091/satpam-sebut-penutupan-akses-rumah-pribadi-ferdy-sambo-tak-terkait-kasus

Terkini Lainnya

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke