Salin Artikel

Jam Operasional Tebet Eco Park Dibagi 2 Sesi, Pengunjung: Jadi Bisa Leluasa Berkeliling...

Untuk diketahui, jam operasional Tebet Eco Park per harinya dibagi menjadi dua sesi, yakni sesi pertama pukul 07.00-11.00 WIB dan sesi kedua pukul 13.00-17.00 WIB.

Menurut pengunjung, aturan tersebut dapat mengurai kepadatan di dalam taman.

"Bagus, jadi tidak padat pengunjung. Dengan penerapan aturan pengunjung, ada space untuk berkeliling secara leluasa, baik sesi pertama maupun pengunjung sesi kedua," ujar Yayah, salah satu pengunjung Tebet Eco Park, saat ditemui di lokasi, Senin (15/8/2022).

Yayah yang merupakan pengunjung sesi pertama Tebet Eco Park mengaku telah berkeliling taman yang baru kembali dibuka hari ini, setelah ditutup sekitar dua bulan.

Warga Menteng, Jakarta Pusat, ini menyambangi beberapa fasilitas tambahan yang ada di Tebet Eco park.

"Bagus (fasilitasnya), bisa sama keluarga di situ, sama pasangan. Bisa me time gitu enak, terus benar-benar diatur buat acara keluarga," ucap Yayah.

Sementara itu, Fahrizal Akbar mengatakan, pembagian sesi tersebut dapat memudahkan pengunjung berkeliling di dalam Tebet Eco Park.

"Ini kami kedua kali ke sini, sebelumnya awal baru buka, itu ramai banget, padat. Kalau dibagi dua sesi paling tidak kami bisa ke sana ke sini bermain, fasilitas juga tidak penuh," ucap Fahrizal.

Menurut Fahrizal, satu kekurangan yang ada di dalam Tebet Eco Park yakni keberadaan petunjuk arah.

Fahrizal mengaku sempat kesulitan menemukan beberapa fasilitas yang ada di dalam Tebet Eco Park.

"Mungkin (kurang) petunjuk arah, bingung dari tadi mau ke playgroud tapi tidak tahu tempat di mana kan, jadi mungkin butuh petunjuk yang lebih banyak untuk di beberapa titiknya," ucap Fahrizal.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/15/13462621/jam-operasional-tebet-eco-park-dibagi-2-sesi-pengunjung-jadi-bisa-leluasa

Terkini Lainnya

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke