Salin Artikel

Penghuni Indekos di Tambora Lolos dari Kebakaran Setelah Menjebol Terali Besi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang penghuni kamar indekos di Jalan Duri Selatan 1, Tambora, Jakarta Barat, berhasil menyelamatkan diri dari kebakaran pada Rabu (17/8/2022) pagi.

Barkah, seorang petugas pemadam kebakaran, saat itu melihat korban menjebol terali besi di lantai 3 kemudian melompat ke atap sebuah warung Tegal (warteg).

"Waktu itu ada korban selamat, dia loncat lewat terali besi lantai 3. Loncat, lalu jatuh langsung ke atap warteg (di lantai dasar)," kata Barkah kepada Kompas.com, Sabtu (20/8/2022).

Sebelum melompat, kata Barkah, pria bertubuh kurus itu terlihat menjebol terali jendela.

"Itu dia jebol terali sendiri. Karena ada kayak bukaan akses jendela, ukuran 40 x 40 sentimeter. Yang selamat itu badannya kurus jadi muat melewati bukaan kecil itu, lalu loncat dan jatuh langsung ke atap warteg," tutur Barkah.

Selain pria itu, salah satu korban selamat, Toni menuturkan, api menyambar kamarnya saat ia tengah tertidur lelap. Tiba-tiba ia mendengar suara teriakan disertai suara gemuruh dan hawa yang sangat panas.

"Posisi saya di lantai 4 sedang tidur. Tiba-tiba dengar suara teriakan, terus lampu mati, tiba-tiba asap masuk. Saya sama teman kaget, baru lari," kata Toni kepada wartawan usai kebakaran terjadi, Rabu.

Begitu asap hitam pekat mulai memenuhi kamarnya, Toni pun mencari jalan keluar. Namun sayangnya, jendela bangunan tersebut sebagian besar ditutup terali besi.

"Saya nyelametin diri lewat kolong talang, terus naik ke atas atap," kata Toni.

Setibanya di lantai teratas bangunan empat lantai tersebut, Toni menyadari api tengah melahap huniannya itu.

Ia pun berusaha melarikan diri melalui atap bangunan tetangga yang tinggi bangunannya sejajar dengan bangunan indekosnya.

"Saya loncat-loncatin genteng-genteng orang. Bareng saya ada dua orang, salah satunya si sekuriti, dia jatuh tiga kali atau berapa kali gitu," kenang Toni.

Setelah berhasil melintas di atas atap dan sedikit memanjat bangunan di ujung jalan, Toni dan dua orang lainnya pun sampai di minimarket. Di sana ia berteriak minta tolong lantaran luka di tubuh mereka.

Dalam peristiwa itu, tiga orang selamat meski mengalami luka bakar. Namun, enam penghuni rumah kos meninggal karena terjebak di dalam bangunan.

Pada Jumat (19/8/2022) siang, 4 jenazah telah berhasil teridentifikasi. Keempat korban yang teridentifikasi atas nama Hamid (24), Edi Sunarto (40), Gholib Mawardi (24), dan Alex Candra (19).

Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramatjati Brigadir Jenderal Haryanto mengatakan hampir seluruh korban tidak dapat dikenali. Tim Forensik RS Polri tidak bisa mengidentifikasi jenazah melalui sidik jari.

"Seluruh korban hampir tidak dapat dikenali secara visual. Untuk sidik jari sudah tidak bisa dilakukan pemeriksaan lagi karena efek daripada kebakaran tersebut," ungkap Haryanto di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor Tambora, Kompol Rosana Albertina Labobar mengatakan, api diduga berasal dari korsleting kipas angin di salah satu kamar kos.

"Masih penyelidikan, hasil laboratorium forensik belum keluar," kata Rosana saat dihubungi, Sabtu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/20/15404791/penghuni-indekos-di-tambora-lolos-dari-kebakaran-setelah-menjebol-terali

Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke