Salin Artikel

Cerita Pembawa Baki Bendera yang Hindari Kontak Mata dengan Jokowi agar Tidak Grogi

JAKARTA, KOMPAS.com - I Dewa Ayu Firsty (16) terpilih menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) saat peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (17/8/2022).

Remaja kelahiran Kudus, Jawa Tengah itu, diamanahi sebagai pembawa baki untuk proses pengibaran bendera Merah Putih.

Langkah Ayu mantap saat menaiki tangga sembari membawa baki. Tatapannya lurus. Di depannya, berdiri Presiden Joko Widodo yang menyerahkan bendera Merah Putih.

Bendera pusaka tersebut yang kemudian dikibarkan saat HUT ke-77 RI di Istana Merdeka, Rabu pekan lalu.

Ayu mengungkapkan, saat hari H, ia justru lebih tenang dibanding saat latihan atau geladi bersih.

"Jujur kemarin itu lebih tenang daripada latihan atau geladi. Waktu geladi itu saya gemetar, tetapi pas tanggal 17-nya itu bisa tenang, bisa kalem," ujar Ayu saat ditemui di kawasan Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (18/8/2022).

Saat proses penyerahan bendera pusaka itu, Ayu diminta untuk tidak melakukan kontak mata dengan Jokowi.

"Saya juga disuruh pelatih itu kan enggak boleh angkat dagu ya, jadi tatapannya lurus. Tidak eye contact sama beliau," kata Ayu.

Barangkali, lanjut Ayu, ia akan grogi jika melakukan kontak mata dengan orang nomor 1 di Indonesia itu.

"Beda lagi kalau Pak Jokowi lihat mata saya. Mungkin sudah jatuh itu bakinya. Saking gemetarnya lihat," tutur Ayu.

Ayu juga mencoba menghindari negatif thinking pada saat hari H. Sebab, hal itu mempengaruhi perasaannya.

"Untuk jatuh enggak ada pemikiran, soalnya gimana negatif thinking itu bakalan mempengaruhi perasaan. Nanti mikir langkahnya kejauhan enggak ya, bakalan jatuh enggak ya, grogi enggak ya. Itu malah buat kita negatif thinking," ujar Ayu.

Berawal dari tayangan TV

Keinginan Ayu menjadi anggota Paskibraka dimulai sejak ia kecil. Sewaktu menginjak sekolah dasar (SD), Ayu penasaran dengan siaran upacara 17 Agustus.

"Jadi sewaktu saya SD atau waktu kecil itu, kalau pas 17-an itu pasti sudah di depan televisi," kata Ayu.

Remaja bernama lengkap I Dewa Ayu Firsty Meita Dewanggi itu melihat para pemuda baris-berbaris dan ia memberanikan bertanya kepada ayahnya.

"Pada baris rapi, pakai baju putih-putih. Di situ saya tanya ke orangtua saya, 'Bapak itu apa sih sebenarnya? Kok pada jalan langkah tegap maju gitu?'," tanya Ayu kep ayahnya.

Ayahnya pun menjawab, "Ini namanya Paskibraka, Dik. Jadi semua orang yang terpilih di sini hebat-hebat."

Dari situ, Ayu kemudian membayangkan suatu hari kelak dirinya bisa menjadi Paskibraka.

"Dari situ saya mikir, enak juga ya pasti (jadi anggota Paskibraka)," kata Ayu.

Saat menginjak sekolah menengah pertama (SMP), Ayu mengambil langkah awal dengan ikut Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).

"Di OSIS ada latihan dasar kepemimpinan tuh, ada PBB (pelatihan baris berbaris), dari situ saya mulai merasa enak PBB kalau dijalani," ujar Ayu.

Dari sana, Ayu mulai nyaman dengan pelatihan baris-berbaris.

Masuk sekolah menengah atas (SMA), ia semakin fokus dan hanya ingin mengambil ekstrakulikuler pelatihan baris-berbaris (PBB).

Suatu waktu, kakak kelasnya menawarkan bergabung menjadi anggota Paskibraka. Ayu tidak ragu untuk mengambil kesempatan.

Tahapan dimulai dari seleksi di sekolahnya, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Kudus.

"Saya langsung tunjuk tangan. Habis itu diseleksi lah, ada prosesnya di situ. Emang peluang enggak ada yang tahu ya. Jadi apapun kalau misal ada peluang, ambil saja, mau hasilnya kayak gimana," kata Ayu.

Tahapan demi tahapan, Ayu selalu lolos hingga mewakili provinsi, hingga ia akhirnya dipilih oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menjadi anggota Paskibraka nasional.

Pada HUT ke-77 RI di Istana Merdeka, Rabu pekan lalu, Ayu terpilih menjadi anggota Paskibraka. Ia dipercaya sebagai pembawa baki Bendera Merah Putih dari Tim Pancasila Tangguh.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/23/12353461/cerita-pembawa-baki-bendera-yang-hindari-kontak-mata-dengan-jokowi-agar

Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke