JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menggelar rapat anggaran dan Badan Musyawarah (Bamus) di Grand Cempaka Resort, Megamendung, Kabupaten Bogor, Selasa (30/8/2022).
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengatakan, rapat tersebut dilakukan di luar Ibu Kota untuk membuat para anggota fokus pada materi rapat.
"Kalo anggaran kan fokus mereka enggak lari. Kemarin-kemarin kan kalau di sini banyak sekali ke sana ke sini akhirnya enggak fokus," kata Prasetyo di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (29/8/2022)
"Kalo di sana kan satu tempat. Mereka di sana dituntaskan gitu lho untuk membahas anggaran APBD perubahan," ujar dia.
Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komaruddin menilai kurang elok jika rapat anggaran DPRD DKI dilakukan di luar wilayah Ibu Kota.
Menurutnya, masyarakat akan kesulitan memantau rapat jika dilakukan di luar kota.
"Karena sifat rapatnya terbuka, masyarakat tidak bisa mengikuti. Kan kalau masyarakat ke sana juga terbatas kalau di hotel juga berjarak gitu, membutuhkan effort dan uang jika ingin mengikuti rapat," kata Ujang kepada wartawan, Selasa (30/8/2022).
Ujang memahami bahwa melaksanakan rapat di luar kota memang tidak dilarang oleh perundang-undangan.
Namun, lebih baik jika rapat digelar di Jakarta agar lebih mudah diakses oleh publik.
"Lebih bagus lagi kalau rapat itu dilakukan di gedung DPRD gitu, tetapi saya melihat di situ lah ada keuntungan ekonomis mungkin ya," ujarnya.
"Mungkin kalau di luar kota, pendapatan uang transportasinya, mungkin ya, uang hariannya itu kan menjadi bertambah, menjadi lebih besar," ucap dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/30/17234761/ketua-dprd-dki-buka-bukaan-soal-alasan-gelar-rapat-di-bogor-biar-fokus
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.