Salin Artikel

Semburan Lumpur Galian Jalur Kabel di Depok Bikin Pasha Ungu Marah-marah karena Jalan Macet

DEPOK, KOMPAS.com - Semburan lumpur dari proyeg galian kabel jalur listrik memenuhi Jalan PLN, Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere, Depok, pada Rabu (31/8/2022).

Semburan lumpur itu membuat aktivitas warga sekitar dan para pengendara yang melintas jalan tersebut menjadi terganggu.

Sebab, jalan tersebut menjadi kotor dan licin yang menyebabkan arus lalu lintas tersendat. Bahkan, beberapa pengendara motor terjatuh.

Komandan Tim Satpol PP Kecamatan Cinere Heri Sutardi mengatakan lumpur tanah merah itu berasal dari proyek pengeboran jalur kabel listrik dari PT PLN (Persero).

Tanah merah dari bekas lubang galian itu pun mengotori jalan.

Bikin jalan macet

Semburan tanah merah itu terjadi pada pukul 06.00 WIB, sehingga sempat menyebabkan lalu lintas di Jalan PLN tersendat.

"Karena ini daerahnya penuh dengan sekolah, jadi banyak yang aktivitas, karena orangtua banyak yang antar anaknya sekolah, timbullah kemacetan yang luar biasa," kata Heri.

Kendati demikian, PT PLN telah menyemprot jalan agar tidak licin untuk mengurai kemacetan lalu lintas di jalan tersebut.

"Untuk saat ini, sekarang sudah terlihat, sudah dilakukan penyemprotan, memang masih ada kemacetan sedikit. Mungkin kepada warga, pengguna lalin mohon maaf jadi terganggu," ujar Heri.

"Jadi ini diperkirakan satu jam lagi akan terurai kemacetannya," tambah dia.

Ketua RT 024 RW 05, Handoko menyebutkan, selain macet, belasan pengendara motor juga sempat terjatuh akibat jalan licin dipenuhi lumpur.

"Imbasnya macet parah dan lebih dari 15 pengendara motor terjatuh karena licin," kata Handoko.

Untuk mengurai kemacetan dan mencegah lebih banyak pengendara motor terjatuh, petugas mengarahkan para pengendara roda dua ke jalur alternatif.

Pasha Ungu marah-Marah

Sigit Purnomo Syamsuddin Said atau yang akrab disapa Pasha Ungu dibuat naik pitam lantaran lumpur tanah merah menyebabkan macet.

Momen Pasha Ungu yang geram itu terekam dan dimuat oleh akun Instagram @infodepok_id. Dalam video itu, Pasha nampak tak memakai alas kaki menghampiri petugas proyek.

Pria kelahiran Donggala, Sulawesi Tengah itu tampak memprotes seorang petugas yang sedang membersihkan tanah yang tumpah di jalan.

"Maksud saya solusinya enggak begini juga pak. Sekarang di sana macet, di sini macet," ujar Pasha dalam unggahan video tersebut.

Sementara itu, seorang saksi mata bernama Agus mengatakan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 07.30 WIB, saat Pasha tengah mengantarkan anaknya berangkat ke sekolah.

Di tengah perjalanan, mobil yang ditumpangi Pasha tidak bisa melintas karena petugas proyek tengah membersihkan lumpur yang memenuhi jalan tersebut.

"Pasha-nya turunnya di sana jauh, dia jalan kaki ke sini. Dia enggak pake sendal. Saya pikir penduduk sini juga," kata Agus saat ditemui di lokasi, Rabu.

Ia mengaku sempat melihat momen Pasha memarahi petugas lantaran kemacetan yang menyulitkan dirinya dan masyarakat lain untuk melewati jalan tersebut.

"Nah kebetulan tiba-tiba datang dia (Pasha) marah-marah, kemudian ribut di sini. Tapi saya enggak tahu itu Pasha Ungu. Dia marah-marah karena macet banget, enggak bisa lewat," ujar dia.

Penjelasan dan permohonan maaf PLN

Senior Manager Pengembangan Sistem Transmisi PLN UIT JBB, Bambang Warsono mengatakan, semburan tanah itu disebabkan kebocoran pipa air yang sedianya digunakan untuk penggantian kabel saluran tegangan tinggi.

"Ada satu sebenarnya, tapi memang lubangnya cukup besar. Sehingga media air yang kita pakai ditambah kandungan air di tanah, menyembur ke badan jalan," kata Bambang Warsono kepada wartawan.

Akibatnya, aliran air beserta tanah merah keluar dari lokasi jalur air yang berbeda.

Padahal, kata Bambang, pihaknya telah menyediakan lokasi jalur air yang sudah disiapkan untuk menampung sisa air pipa tersebut.

"Jadi ada keretakan atau tumpang tanah yang dimana disitulah air itu mengalir memaksa keluar di jalan yang sebenarnya yang tidak kita inginkan," ujar dia.

Bambang mengaku, pihaknya mengalami kendala itu sejak pukul 05.00 WIB. Namun, penanganan dari petugas lambat sehingga berdampak pada kemacetan lalu lintas di sekitar.

"Mamang saya akui tadi ada kendala teknis dimana bornya menagalami sedikit kemacetan (tarikannya berat) sehingga harusnya selesai di jam 5 pagi, tapi agak molor waktunya sampai jam kerja yang dimana warga banyak melakukan aktivitas di pagi hari," ucapnya.

Kendati demikian, PT PLN meminta maaf akibat semburan lumpur itu berdampak pada arus lalu lintas sehingga menyebabkan ketidaknyamanan bagi masyarakat sekitar.

"Kami dari Manajemen PT PLN khususnya unit induk transimisi Jawa Bagian Barat menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat sekitar Gandul, Cinere yang tadi pagi melewati," ujar Bambang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/01/10023621/semburan-lumpur-galian-jalur-kabel-di-depok-bikin-pasha-ungu-marah-marah

Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke