Salin Artikel

Sidang Kasus Binomo Kemarin, Indra Kenz Kurang Sehat hingga Hakim Persoalkan Saksi Tak Jadi Tersangka

Jaksa penuntut umum (JPU) masih menghadirkan beberapa saksi untuk membuktikan kesalahan yang telah dilakukan Indra Kenz dalam kasus ini.

Dalam sidang kemarin, ada dua orang yang bersaksi di persidangan, yakni Brian Edgar Nababan (customer service 404 Group) dan Hezron (mantan afiliator Binomo).

Hezron hadir dalam persidangan melalui Zoom dari PN Makassar, sedangkan Brian hadir melalui Zoom dari PN Samarinda.

Indra Kenz sedang tidak sehat

Dengan wajah yang terlihat tidak begitu sehat, Indra Kenz menghadiri persidangan kemarin.

Pengacara Indra Kenz, Brian Pranenda, mengatakan bahwa kondisi Indra Kenz sedikit tidak sehat badan, tetapi masih bisa ikut hadir dalam persidangan kemarin.

"Ya tadi bisa kalian lihat semua, kondisinya ya tadi agak sedikit kurang baik, tapi dia masih bisa mengikuti persidangan," kata Brian usai persidangan.

"Ya standar kalau di tahanan, ya mesti bersabar apa pun yang terjadi, mesti bersabar sampai proses hukum semuanya selesai," tambah dia.

Hubungan Indra dan Brian Edgar Nababan

Dalam sidang tersebut, Indra Kenz mengakui bahwa dirinya pernah bertemu sekali dengan Brian pada awal 2021, saat Brian sudah tidak lagi bekerja sebagai CS di 404 Group yang digunakan jasanya oleh Binomo.

"Selama saya menjadi user dari Binomo, saya beberapa menghubungi customer service Binomo dan memang benar ada customer service bernama Brian Edgar, tetapi bukan hanya Brian Edgar," kata Indra.

Indra menceritakan, pertemuan dengan Brian Edgar terjadi pada 2021 saat Indra Kenz mengunggah informasi mengenai penjualan jam tangan miliknya.

Sementara itu, Brian sudah berhenti bekerja sebagai CS yang menjawab semua keluhan nasabah Binomo di berbagai negara, termasuk Indonesia, pada 2020, saat pulang dari Rusia ke Indonesia.

"Pada saat itu yang menghubungi saya untuk membeli jam tangan saya adalah Brian. Pada saat itu Brian baru cerita bahwasanya pernah kerja di Binomo tapi sudah resign di tahun 2020," kata Indra.

"Kami bertemunya tahun 2021, itu kami pertama kali bertemu dengan Brian pada saat itu," tambah dia.

Hakim minta usut saksi Hezron jadi tersangka

Dalam sidang tersebut, majelis hakim yang diketuai Rahman Rajagukguk mempersoalkan posisi saksi lain, Hezron, yang tidak jadi tersangka dalam kasus ini.

Padahal, Hezron juga pernah menjadi afiliator seperti Indra Kenz, meskipun hanya enam bulan dan sudah keluar dari Binomo pada Agustus 2020.

Dijelaskan Hezron bahwa tugas seorang afiliator di Binomo mudah, cukup menyebarkan tautan referalnya.

Saat orang bergabung menjadi member dari link itu, lalu melakukan deposito awal di platform Binomo untuk bermain trading, maka para afiliator bisa mendapatkan komisi.

Kendati Hezron menjelaskan bahwa ia tidak mengajari anggota baru bermain trading, menurut hakim, Hezron tetaplah menyebarkan link yang menjebak orang masuk ke dalam platform Binomo dan menikmati hasil komisi atau keuntungan dari hal itu.

"Berarti kamu sama posisinya dengan Indra Kenz," kata Rahman.

"Kamu sudah diperiksa polisi? Sudah jadi tersangka?" tambah Rahman dengan nada tegas dan tinggi.

"Tidak," jawab Herzon.

"Belum? Bagaimana ini jaksa," tanya Rahman kepada tim JPU.

Mendengar ucapan hakim ketua, JPU menanggapi bahwa Hezron dalam persidangan hari itu dibawa dengan maksud sebagai pembanding atas apa yang dilakukan oleh para afiliator di Binomo.

"Siap majelis kalau untuk Herzon belum (jadi tersangka) karena alasan penyelidik pada saat dilaporkan Hezron sudah berhenti dari Binomo itu sebagai afiliator, jadi ini dia hanya pembanding untuk Indra Kenz karena sama-sama afiliator ke Binomo," jelas JPU.

Namun, hakim Rahman menegaskan kembali bahwa posisi Indra dan Hezron sama, maka seharusnya dakwaannya juga bisa jadi sama.

"Jangan sebagian kena, sebagian tidak kena. Sikat semua kalau memang tidak benar," kata Rahman.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/06/10113591/sidang-kasus-binomo-kemarin-indra-kenz-kurang-sehat-hingga-hakim

Terkini Lainnya

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke