Salin Artikel

Riwayat Kampung Susun Kunir: Pernah Digusur Ahok hingga Dibangun Kembali oleh Anies untuk Korban Gusuran

Kampung susun ini diperuntukkan bagi warga Kampung Kunir yang terdampak penggusuran pembangunan Jalan Inspeksi Kali Anak Ciliwung di era kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, pada hari ini, hari Sabtu 10 September 2022, Kampung Susun Kunir secara resmi dipergunakan," ungkap Anies saat ditemui di lokasi.

Lebih lanjut, dia menyampaikan, peresmian Kampung Susun Kunir menjadi babak baru bagi warga yang terdampak penggusuran tujuh tahun lalu.

"Peristiwa yang kita saksikan hari ini semoga menjadi babak baru bagi perjalanan warga Kampung Susun Kunir. Tujuh tahun perjalanan dilewati dengan masa yang penuh cobaan," katanya.

Dibangun di atas bekas tempat sampah

Anies menyebutkan bahwa lokasi pembangunan Kampung Susun Kunir yang memiliki luas sekitar 860 meter persegi dulunya merupakan tempat pembuangan sampah.

"Sebelumnya (Kampung Susun Kunir) dipakai tempat sampah," papar Anies.

"Ini adalah asetnya Kecamatan Taman Sari. Jadi ini aset Kecamatan Taman Sari dan kita rapatkan agak panjang bagaimana aset ini bisa digunakan," sambung dia.

Bangunan tersebut terdiri dari satu blok dan empat lantai dengan total 33 unit rumah.

Setiap unitnya berukuran 36 meter persegi. Pada bagian dalam tersedia kamar tidur, ruang keluarga, kamar mandi, hingga balkon.

"Selain kualitas bangunan yang baik, kampung susun didukung sarana prasarana yang lengkap," terang Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta Sarjoko.

Di antara fasilitas pendukung tersebut adalah ruang usaha bagi warga, area komersial, ruang serbaguna, dan galeri Kunir sebagai tempat pelestarian cagar budaya, serta area parkir.

"Untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan kampung susun dilengkapi kamera pengamanan," imbuh dia.

Penggusuran diwarnai tangisan warga

Mengutip pemberitaan Kompas.com edisi 27 Mei 2015, penggusuran di bantaran Kali Ancol, Jalan Kunir, RT 04 RW 06, Kelurahan Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat, diwarnai tangisan warga.

Dua alat berat digunakan untuk meratakan bangunan. Sementara, warga yang berada di bantaran Kali Ancol tampak membawa keluar barang-barangnya.

Sambil menangis terisak-isak, mereka membawa barang-barang tersebut menjauh dari lokasi penggusuran.

"Enggak tahu lagi saya, habis... sudah habis semua," kata salah seorang warga.

Kala itu, ratusan aparat kepolisian tersebut gabungan dari Polsek Taman Sari, Polres Jakarta Barat, dan Brimob menjaga ketat area peggusuran.

"Ada sekitar 600 polisi gabungan," kata Kapolsek Taman Sari Ajun Komisaris Besar Afrisal, Jakarta, Rabu (27/5/2015).

Warga Pinangsia ini juga pernah berunjuk rasa menolak penggusuran rumah mereka. Mereka berunjuk rasa di Balai Kota dan kompleks rumah eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Pantai Mutiara.

Kini, para warga yang terdampak telah mendapatkan rumah baru. Adapun pembangunan rumah susun atau rusun ini menelan biaya hingga Rp 13,1 miliar.

Anies berujar, biaya pembangunan bersumber dari dana kewajiban pengembang milik PT Karya Bangun Nusantara.

Dia pun turut menyinggung soal proses pembahasan pembangunan kembali tempat tinggal bagi warga Kampung Kunir, memakan waktu panjang. Pasalnya, pengerjaannya harus melalui prosedur yang sesuai.

"Kita perlu mengerjakan sesuai dengan semua prosedur, sesuai ketentuan. Karena itu prosesnya panjang. Tapi lebih baik panjang dan beres sehingga semua tenang," tutur Anies.

Peletakan batu pertama atau ground breaking Kampung Susun Kunir dilakukan pada Oktober 2021.

Dikatakan oleh Anies, kampung ini berada di kawasan heritage yang memiliki keunikan lantaran pembangunannya mempertimbangkan warisan sosial, budaya, ekonomi, kultural masa lalu yang dibawa ke masa kini.

"Jadi tidak ada rumah susun lain yang di dalamnya ada museum. Di sini di dalemnya ada museum karena benda-benda peninggalan arkeologi ditampakkan di situ," tuturnya.

Warisan masa lalu kawasan Kota Tua, lanjut dia, dirancang sedemikian rupa sehingga bisa menjadi kawasan yang bernilai budaya.

"Jadi ini adalah sesuatu yang unik dan nantinya dengan Kota Tua sudah kita buka, kegiatan wisata akan berjalan kemudian ekonomi bergerak, saya yakin kawasan ini akan menjadi kawasan yang amat maju," pungkas Anies.

Kampung Susun Kunir dilengkapi sarana prasarana lingkungan seperti ruang usaha warga, ruang serbaguna atau aula yang dapat dimanfaatkan warga untuk berinteraksi.

Terdapat pula unit untuk lansia dan kelompok disabilitas. Selain itu, ada pos komunitas sebagai ruang kumpul informasi dan pos ronda, area parkir motor, dan ruang terbuka hijau.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/12/08203151/riwayat-kampung-susun-kunir-pernah-digusur-ahok-hingga-dibangun-kembali

Terkini Lainnya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke