JAKARTA, KOMPAS.com - Warga di Jakarta Utara (Jakut) diimbau untuk mencegah demam berdarah dengue (DBD), dengan 3M plus. Upaya ini dilakukan imbas meningkatnya kasus DBD di wilayah tersebut.
"Terjadi peningkatan kasus (DBD) dari tahun sebelumnya dengan jumlah kasus di tahun 2021(sebanyak) 368 kasus dan tahun 2022 (sebanyak) 1.150 kasus," ujar Kepala Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Utara Lysbeth Regina Pandjaitan kepada Kompas.com, Senin (19/9/2022).
Sejauh ini, fogging atau pegasapan untuk membunuh nyamuk dilakukan bila ditemukan kasus dengan hasil PE (penyelidikan epidemiologi) positif atau saat ditemukan jentik nyamuk.
Pemerintah kota, lanjut dia, telah menyosialisasikan 3M plus dan meningkatkan peran serta masyarakat terkait gerakan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN.
Adapun 3M untuk mencegah DBD menurut Lysbeth, antara lain:
Menguras
Menguras adalah kegiatan membersihkan atau menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya.
"Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut," jelasnya.
Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.
Menutup tempat penampungan air
Menurut rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum perlu dilakukan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.
Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Memanfaatkan kembali barang bekas
Memanfaatkan kembali barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), disarankan. Sebab, barang ini berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
Sementara poin plus dalam 3M plus adalah bentuk upaya pencegahan tambahan yakni:
"Jika ada (kasus) demam di masyarakat, dianjurkan cek laboratorium ke fasilitas kesehatan masing-masing yang terdekat," ucapnya.
Sejauh ini, Lysbeth menyebut tidak ada kasus meninggal dunia akibat DBD di tahun 2022.
Sudin Kesehatan Jakut mencatat, Kecamatan Kelapa Gading menjadi wilayah yang memiliki kasus tertinggi di 2022.
"Berdasarkan incidence rate Kecamatan Kelapa Gading tertinggi IR, incidence rate-nya (mencapai) 81,12 persen," kata Lysbeth.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/20/06202251/kasus-dbd-di-jakut-meningkat-warga-diimbau-lakukan-3m-plus
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan