Salin Artikel

Sejarah Saluran Air Kuno di Lokasi Proyek MRT, untuk Menghidupi 10.000 Warga di Dalam Benteng

Menurut arkeolog Junus Satrio Atmodjo, saluran air kuno ini merupakan bagian dari sistem pasokan air bersih di Kota Batavia (waterleiding) yang mulai dibangun pada abad ke-17.

Pasokan air bersih tersebut dialirkan melalui kolam air menuju Benteng/Kastil Batavia (sekarang Museum Fatahillah).

Junus mengatakan, pada masa pemerintahan VOC, area kota selalu dikelilingi benteng, sesuai tradisi Eropa. Mayoritas penduduk yang tinggal di dalam benteng berasal dari Eropa.

"Orang-orang Eropa yang tinggal di dalam benteng sekitar 3.000-an, tapi dulu lebih banyak kan budaknya. Setiap rumah paling enggak ada 10 budak. Jadi, ya sekitar 10.000 (orang) itu butuh air. Saluran air ini digunakan untuk masuk air bersih," ujar Junus di lokasi pembangunan stasiun MRT Jakarta, Selasa (20/9/2022) kemarin.

Junus mengatakan, saluran air kuno ini berfungsi untuk menyalurkan air bersih yang berasal dari luar kota (benteng) ke dalam kota (benteng).

Air bersih ini digunakan untuk menghidupi penduduk di dalam benteng. Sebab, pada masa itu, air yang berasal dari kanal-kanal sudah tercemar dan kotor.

"Jadi seluruh benteng persoalannya adalah air, sebab kalau airnya kurang, orangnya enggak bisa hidup, di mana ya untuk nyuci susah, untuk makan susah, dan untuk minum susah. Makanya semua benteng punya saluran," jelas Junus.

"Ini adalah saluran air yang dibuat untuk mengatasi persoalan itu," sambung dia.

Selain digunakan untuk penyeimbang saluran air, bata-bata dari Belanda juga digunakan untuk membangun gedung-gedung di daerah Kota waktu itu.

Uniknya, saluran air kuno ini dibuat dengan tiga lapisan.

Lapisan pertama, menggunakan bata kuning yang didatangkan langsung dari Belanda. Bata kuning ini sebagai pelindung sekaligus penyeimbang pipanya.

Lapisan kedua, menggunakan bata merah dari Batavia. Lapisan ketiga, semen untuk menutupi semua lapisan.

Dengan adanya pembangunan MRT Jakarta, pipa saluran air kuno itu akan diangkat, nantinya akan dipajang di stasiun MRT bersama artefak lainnya yang ditemukan di lokasi proyek.

"Ini (saluran air) akan diangkat secara utuh dan nanti akan diletakkan di dalam stasiunnya," kata Junus.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/21/16385981/sejarah-saluran-air-kuno-di-lokasi-proyek-mrt-untuk-menghidupi-10000

Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke