Salin Artikel

Jakarta Islamic Centre, Pusat Kajian Keislaman hingga Pengembangan Potensi Umat

JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta atau Jakarta Islamic Centre (JIC) tidak hanya menjadi tempat beribadah, melainkan juga sebagai pusat peradaban agama Islam.

Fasilitas yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini juga mengelola berbagai kajian keislaman, termasuk kajian kitab kuning, moderasi beragama hingga kajian yang sifatnya budaya kontemporer.

"Sebetulnya fungsi kami (JIC) yang utama itu adalah pengkajian dan pengembangan Islam. Jadi enggak cuma mengurusi ibadah," ujar Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam, Muhammad Subki saat ditemui di JIC, Koja, Jakarta Utara, Rabu (21/9/2022).

"Kalau ibadah tentu, karena ini ada masjid, pengajian hampir setiap hari, (shalat) Jumatan, syiar agama itu sudah lazim kita lakukan secara rutin," tambahnya.

Subki memgungkapkan, JIC memiliki tiga area utama yang dibangun di atas lahan seluas lebih dari 10 hektar.

Bangunan pertama yakni Masjid Raya Jakarta Islamic Centre. Kemudian Gedung Sosial Budaya yang biasa digunakan untuk teater, ruang pelatihan, dan ruang kelas di sebelah utara.

Ada pula wisma atau penginapan di sebelah selatan kompleks JIC yang juga digunakan sebagai kantor.

"Alhamdulillah semuanya sekarang berfungsi dengan baik sejak (JIC) dibangun tahun 2001," kata Subki.

Beberapa kegiatan kesenian dan pelatihan biasanya digelar di Gedung Sosial Budaya. Pada Bulan Ramadhan lalu misalnya, pengelola JIC menggelar pameran kaligrafi berskala internasional yang dihadiri perwakilan dari 26 negara.

"Bahkan di sosbud (sosial budaya) itu separuhnya ada kerja sama dengan Pesantren Tahfiz Sulaimaniyah dari Turki. Itu ada semacam boarding school 270 orang santri di area gedung sosbud," papar Subki.

Dalam setahun ini, kata Subki, para santri belajar di JIC dan meramaikan berbagai kegiatan.

"Kalau yang di gedung bisnis sering kali digunakan untuk acara-acara besar. Di sana ada convention, ada semacam pameran, seminar, bahkan nanti di Oktober ini kita akan ada seminar besar skalanya mungkin ASEAN," ungkapnya.

Di samping itu, JIC juga membantu pengembangan ekonomi syariah, pelatihan produksi roti dan mi yang bekerja sama dengan perusahaan setempat.

Subki menuturkan, JIC terbuka untuk masyarakat dari mana saja. Hal ini terbukti dengan ramainya pengunjung yang datang setiap hari Minggu untuk berkegiatan, mulai dari memanah hingga berolahraga.

Dengan demikian, dia berharap potensi masyarakat dapat bisa terasah melalui berbagai kegiatan di JIC.

"Jadi kita enggak melulu ngurusin ibadah, tapi juga termasuk pengembangan potensi umat," ucap Subki.

Adapun area bangunan JIC ini dahulu dikenal dengan Kramat Tunggak, sebuah lokalisasi yang disebut-sebut terbesar di Asia Tenggara.

Kemudian citra tersebut berubah ketika Pemprov DKI memutuskan untuk membangun JIC dan diresmikan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/21/20114081/jakarta-islamic-centre-pusat-kajian-keislaman-hingga-pengembangan-potensi

Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke