Salin Artikel

Polres Bekasi Tangkap 2 Pengedar Ganja Jaringan Lapas di Sumatera

BEKASI, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Metro Bekasi Kota menangkap dua pengedar ganja berinisial WS (30) dan RS (25).

Kepala Saturan Narkoba Polres Metro Bekasi, Komisaris Polisi Dedi Herdiana menuturkan, keduanya merupakan jaringan lembaga pemasyarakatan (Lapas) di wilayah Sumatera.

"Ganja itu didapatkan pelaku dari jaringan lapas di Lampung dan Sumatera Selatan dan siap diedarkan di wilayah Karawang dan Bekasi," ujar Dedi dalam keterangannya, Jumat (23/9/2022).

Dedi mengatakan, WS ditangkap saat melintas di jembatan Cabangbungin, perbatasan Bekasi dan Karawang, pada Minggu (11/9/2022) sekitar pukul 02.30 Wib. Setelah digeledah, polisi mendapatkan 150 gram ganja.

Kemudian polisi mengembangkan penyelidikan ke wilayah Jakarta Barat, tepatnya di area parkir minimarket, Meruya. Di tempat itu, polisi menangkap RS.

"Dari keterangan RS, polisi kembali menemukan dua paket ganja siap kirim dengan total berat hingga dua kilogram," jelas Deni.

WS mengaku menerima kiriman ganja kering seberat 2 kilogram yang diantarkan melalui jalur darat dari seseorang yang sedang berada di lapas, pada Sabtu (10/9/2022).

Dia juga mengaku mendapat upah sebesar Rp 1,5 juta dari orang tersebut.

"Untuk menjualnya pun, mereka berdua sudah diarahkan dari orang Lapas tersebut melalui Whatsapp," ucap Dedi.

Saat transaksi dilakukan, pelaku memilih cara cash on delivery (COD) dan ada juga yang ditaruh di suatu tempat.

"Setelah ditaruh, nanti mereka mengarahkan pembeli melalu telepon untuk menuju lokasi yang sudah ditentukan," ujar Dedi.

Akibat perbuatannya, WS dan RS dijerat dengan Pasal 114 Sub Pasal 112 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman penjara 6 sampai 20 tahun.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/23/13483221/polres-bekasi-tangkap-2-pengedar-ganja-jaringan-lapas-di-sumatera

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke