Salin Artikel

Sulit Diawasi, Lokalisasi di Rawa Malang Bakal Disatukan dengan Taman Pemakaman

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Utara Yusuf Madjid atau Yuma menilai area tempat usaha hiburan malam di Kampung Rawa Malang harus disatukan dengan kawasan Taman Pemakaman Umum Budi Dharma Semper.

Hal ini dilakukan untuk mencegah pengaruh tidak baik tempat lokalisasi itu bagi anak di Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara. Selain itu, langkah ini dilakukan sebagai imbas pemerkosaan terhadap remaja di hutan kota beberapa waktu lalu.

"Langkah yang harus dilakukan Pemprov DKI adalah bagaimana area ini bisa disatukan dengan area pemakaman. Mungkin menjadi aset Pemprov dalam bentuk aset pemakaman," kata Yuma kdilansir dari Antara, Senin (27/9/2022).

Yuma berpandangan inspeksi mendadak (sidak) ke tempat-tempat usaha hiburan tidak berizin melalui patroli keliling akan sulit untuk tidak ketahuan pelaku-pelaku usaha sebelum operasi penertiban berjalan.

Pasalnya, kata Yuma, area lokalisasi itu sangat sempit. Sehingga, Yuma berpandangan operasi yang dilakukan di tempat ini pasti akan diketahui oleh pelaku usaha yang ada di sini sebelum petugas tiba.

Hal tersebut terbukti pada saat operasi petugas Satpol PP pada Senin (26/9/2022) malam, tidak ada satu pun tempat hiburan yang buka. Semua bangunan yang biasanya beroperasi sebagai tempat hiburan malam seperti tampak kosong dari luar.

"Tempat-tempat usaha ini kebanyakan hiburan, kemudian dijadikan tempat yang isinya diduga ada perbuatan asusila dan sebagainya," tutur Yuma.

Yuma tak menampik jika tempat usaha hiburan malam tidak berizin di Cilincing, Jakarta Utara, seperti yang terdapat Kampung Rawa Malang, Semper Timur, itu memberikan pengaruh tidak baik bagi kondisi mental anak.

"Warga di sini berumah tangga dan memiliki putra-putri, yang akhirnya mereka melihat hal-hal yang tidak pantas mereka lihat di usianya," kata Yuma.

Dia mengatakan Pemerintah Kota Jakarta Utara tidak akan tinggal diam dengan keberadaan bangunan yang dijadikan tempat usaha hiburan malam tanpa izin di kawasan Cilincing tersebut.

Setidaknya, Satpol PP telah mengerahkan 100 petugas setempat untuk melakukan upaya penegakan peraturan daerah terkait dengan perizinan tempat usaha.

Namun, saat operasi patroli malam mulai dilaksanakan, tempat itu sudah tampak kosong karena pelaku usaha hiburan tak berizin di Kampung Rawa Malang itu sudah tahu rencana tersebut.

Namun, Yuma dan timnya akan terus melanjutkan patroli dua sampai tiga kali dalam satu pekan ini untuk mencegah tempat usaha hiburan tak berizin di area beroperasi kembali.

"Masih ada yang di jalan Inspeksi Kali Cakung, orang sini menyebutnya Sajem atau Koljem, pokoknya inspeksi. Setelah di sini kami akan lanjut ke sana," kata Yuma.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/27/06000741/sulit-diawasi-lokalisasi-di-rawa-malang-bakal-disatukan-dengan-taman

Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke