Salin Artikel

Pengurus Wihara di Kebon Jeruk Mengaku Dipaksa Keluar dengan Kekerasan

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang wanita pengurus yayasan, M (30) mengaku dipaksa keluar dengan kekerasan dari Wihara Tien En Tang, di Kompleks Green Garden, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Kamis (22/9/2022).

Saat itu M tengah bersiap beribadah pada pukul 15.45 WIB, kemudian ia mendengar suara benda yang pecah di lantai 1.

"Tiba-tiba ada suara barang pecah terdengar dari lantai 1 dan listrik tiba-tiba mati," kata M di Jakarta Barat, Jumat (30/9/2022).

Saat ia turun ke lantai 1, ia justru melihat sekelompok orang yang sebagian besar tidak ia kenali.

"Saya kurang begitu ingat jumlahnya, tapi ada sekelompok orang. Dugaan sekitar 5-6 orang. Saya di depan, ada yang handle saya, ada yang sudah naik juga ke lantai atas," jelas M.

Menurut M, orang-orang tersebut kemudian memarahinya agar segera keluar dari bangunan rumah yang dijadikan wihara tersebut.

"Kemudian dia marahin saya, menganiaya, dan menyuruh saya keluar dari tempat ibadah ini," kata M.

"Tapi saya bertahan di pintu. Lalu tangan saya ditarik sampai terbentur pagar. Paha kanan saya lebam parah," imbuh dia.

M sempat bertanya alasan pengusirannya yang bahkan ia tidak sempat memakai alas kaki.

"Semua barang saya ada di dalam. Bahkan saya keluar tanpa menggunakan sandal. Saya bilang sama oknum tersebut, kenapa kami diusir. Kami di sini hanya ingin beribadah. Saya cuma mau ambil barang saya, enggak diizinkan masuk," ungkap dia.

M mengatakan, sebagian besar orang yang mengusirnya adalah orang yang tidak ia kenal. Namun, di antaranya, ia mengenali seseorang yang merupakan anak dari seorang pendiri wihara tersebut.

"Ada salah satu oknum yang mengaku lawyer. Saat kejadian juga ada ahli waris. Ahli waris di sana. Perempuan," ucap M.

Atas kejadian itu, M mengadukan kejadian tersebut ke Polres Metro Jakarta Barat.

Namun, tak puas dengan proses penyelidikan yang berjalan sekitar sepekan, M, pengurus yayasan beserta kuasa hukum mengambil langkah sendiri dengan mendatangi wihara yang telah diduga telah dikuasi ahli waris.

Pada Jumat (30/9/2022) siang, mereka datang membawa spanduk dan berorasi di depan wihara. Mereka juga memaksa masuk bangunan dengan menjebol gembok pagar maupun pintu.

Sementara itu, Kasie Humas Polres Metro Jakarta Barat Kompol Moch Taufik Iksan mengatakan laporan M tengah berstatus penyelidikan.

"Laporan sudah diterima, statusnya masih lidik ya, belum naik sidik. Artinya saksi-saksi sudah diperiksa, visum sudah," kata Taufik saat dikonfirmasi, Sabtu (1/10/2022).

Taufik menyebut terduga pelaku terdiri dari dua orang. Korban pun melaporkan dengan Pasal 170 tentang Pengeroyokan.

"Diduga pelaku ada dua orang. Saksi yang telah diperiksa 3 orang dan korban 1 orang," ungkap Taufik.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/01/16045951/pengurus-wihara-di-kebon-jeruk-mengaku-dipaksa-keluar-dengan-kekerasan

Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke