Salin Artikel

Marak Kasus Pemerkosaan di Jakut, Pemkot Didesak Bentuk Sparta

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara membentuk Satuan Tugas Perlindungan Anak Tingkat Rukun Tetangga (Sparta).

Desakan itu muncul setelah adanya sejumlah kasus pemerkosaan anak di Jakarta Utara.

"Kami akan segera mendesak supaya ada semacam instruksi dari Wali Kota kepada RT-RT di Jakarta Utara supaya mulai dilengkapi dengan Sparta," ujar pria yang akrab dipanggil Kak Seto saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/10/2022).

LPAI juga sempat menyampaikan usulnya itu kepada Kapolres Metro Jakarta Utara. Ia berharap kepolisian segera bertemu dengan Wali Kota Jakarta Utara untuk membahas pembentukan Sparta.

Kak Seto melanjutkan, sebenarnya ia sudah mengajukan pembentukan Sparta kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sejak tahun 2019.

"Bahkan kami sudah mengajukan surat permohonan kepada Gubernur Anies Baswedan, kami harapkan Jakarta bisa mengeklaim sebagai provinsi pertama yang seluruh RT-nya dilengkapi dengan Sparta," imbuh dia.

Dengan begitu, masyarakat bisa diberdayakan secara optimal untuk melindungi hak-hak anak.

Dia menjelaskan, Sparta adalah sebuah program dari warga untuk mencegah kekerasan seksual pada anak, termasuk pemerkosaan. Dengan demikian, warga bisa saling mengingatkan para orangtua agar lebih hati-hati menjaga putra-putrinya.

"Suatu tindak kejahatan bukan hanya niat pelakunya tetapi juga karena adanya kesempatan," jelas Kak Seto.

"Kadang-kadang warga di tengah kesibukan tanpa sadar memberikan ruang atau kesempatan kepada para predator, para pelaku yang umumnya adalah justru orang-orang terdekat dari korban," sambungnya lagi.

Keinginannya membentuk Sparta semakin menguat, menyusul tiga kasus pemerkosaan anak yang terungkap belum lama ini.

Kasus pertama dialami P (13), di kawasan Hutan Kota Rawa Malang, Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara oleh empat pelaku di bawah umur pada 1 September 2022.

Kasus kedua dialami seorang remaja berinisial R (14) di Kelapa Gading, Jakarta Utara yang jadi korban kekerasan seksual.

Remaja itu diduga diperkosa sebanyak dua kali pada bulan Juni, dan Agustus 2022 oleh pelaku kakak beradik yang merupakan tetangga korban.

Kasus ketiga terjadi di Tugu Utara, Jakarta Utara sekitar tiga pekan lalu. Korban berinisial D (13), diduga diperkosa oleh tiga orang pengamen di sebuah kontrakan secara bergilir.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/03/22044781/marak-kasus-pemerkosaan-di-jakut-pemkot-didesak-bentuk-sparta

Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke