Sekolah itu berlokasi di Jalan Pinang Kalijati, Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan.
Tembok tersebut roboh saat banjir merendam kawasan sekolah tersebut itu.
Dalam tinjauannya, Munjirin mengatakan, banjir kerap melanda MTsN 19 karena posisi sekolah berada di dataran lebih rendah dibandingkan jalan.
"Jadi posisi ini sangat rendah, jadi semua air mengalir ke tempat rendah," kata Munjirin din lokasi kejadian.
"Korban meninggal kami tangani sesuai prosedur kepolisian dulu, baru nanti dibawa pulang (dari rumah sakit)," ucap Munjirin.
Guru MTsN 19 Edison sebelumnya menjelaskan, insiden robohnya dinding pembatas sekolah dengan permukiman warga itu terjadi pada pukul 14.30 WIB.
"Kejadian 14.30 WIB saat hujan lebat. Roboh tembok ada dua. Pertama tembok pembatas sekolah dengan permukiman warga, terus menimpa tembok panggung. Nah anak ada di bawah panggung," kata Edison.
Edison menambahkan, para siswa yang menjadi korban saat itu berada di balik tembok tersebut. Mereka disebut sedang bermain hujan.
"Mereka lagi pada di balik tembok panggung itu. Semua korban yang tertimpa itu laki-laki," kata Edison.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/06/20361281/mtsn-19-jakarta-kerap-terendam-banjir-karena-posisinya-di-dataran-rendah