JAKARTA, KOMPAS.com - Pasokan vaksin Covid-19 di sejumlah wilayah Ibu Kota dikabarkan menipis, bahkan kosong. Hal ini menimbulkan kelangkaan pasokan vaksin di sejumlah wilayah.
Melihat situasi tersebut, Pakar Biostatistika Epidemologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR), Windhu Purnomo, berujar pemerintah pusat bisa mengalihkan atau relokasi vaksin dari daerah yang pasokannya cukup banyak ke wilayah yang pasokannya menipis.
"Contoh, (pasokan) Sulawesi Barat stoknya masih 1.130 hari. Papua, Maluku Utara, dan Gorontalo juga masih lebih dari 400 hari," ujar Windhu kepada Kompas.com, Rabu (19/10/2022).
Sejumlah lokasi di Jakarta dikabarkan telah kehabisan pasokan vaksin. Beberapa sentra vaksinasi yang sementara ini ditiadakan karena stok yang habis.
Beberapa wilayah yang dikabarkan meniadakan vaksinasi adalah Museum Stovia, Puskesmas Kembangan, serta seluruh Puskesmas Kecamatan dan Kelurahan di Tanjung Priok.
Kendati demikian, Windhu meyakini stok vaksin di Ibu Kota masih dalam batas aman. "Stok vaksin di Jakarta dari data Kementerian Kesehatan RI masih ada untuk 19 hari," ujar Windhu.
Meskipun cakupan vaksinasi booster cukup tinggi di Jakarta, Windhu mengatakan Pemprov DKI dinilai perlu waspada apabila pasokan sudah tak lebih untuk kebutuhan 10 hari.
"Kalau stok sudah tinggal 10 hari atau kurang, maka DKI bisa jadi prioritas (penerima pasokan vaksin)," kata Windhu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/19/23365311/stok-vaksin-covid-19-di-jakarta-menipis-pakar-minta-pasokan-dari-wilayah