Salin Artikel

Saat Konser “Outdoor” Pertama di Jakarta 5 Dekade Silam Dibubarkan karena Kerusuhan…

JAKARTA, KOMPAS.com – Baru-baru ini, kepolisian terpaksa menghentikan penyelenggaran festival musik bertajuk “Berdendang Bergoyang” yang digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat.

Festival rencanananya digelar tiga hari, dari Jumat hingga Minggu (30/10/2022).

Namun, polisi meminta penyelenggara menghentikan konser di hari ketiga karena jumlah penonton dinilai melebihi kapasitas tempat sehingga berpotensi membahayakan penonton.

Cerita serupa juga pernah terjadi lima dekade lalu, di saat polisi mesti menghentikan festival musik internasional pertama di Jakarta yang diselenggarakan di ruang terbuka, karena kerusuhan penonton.

Festival musik bersejarah ini bernama “Summer 28”. Dilangsungkan pada 17-18 Agustus 1973, “Summer 28” sendiri merupkan akronim dari Suasana Menjelang Kemerdekaan RI ke-28.

Dilansir dari Historia.id, venue atau tempat penyelenggaraan festival musik ini berada di sebuah lapangan luas di bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Saat ini tempatnya persis di pertigaan lampu merah sebelum pusat perbelanjaan Pejaten Village, Pejaten.

Kala itu, puluhan ribu orang berjingkrak mengikuti irama dari lagu yang dimainkan band-band yang tampil di atas panggung.

Berdasarkan arsip harian Kompas, belasan grup musik ikut berpartisipasi di antaranya Koes Plus, Idris Sardi & The Pro’s, God Bless, El Sipigo, The Disc, Panbers, dan Los Morenos.

Selain itu ada juga Trio Bimbo, Rollies, Shark Move, Grup 23761, AKA, Gembels, Pretty Sisters, The Mercy’s, Bentoels, Terncem, Freedom, Fly Baits (Singapura), dan Romy and the HI Chords (Filipina).

Konser dipadati penonton

Sebuah panggung berukuran 10 m x 15 m dan tinggi 3 m berdiri di lapangan terbuka seluas empat hektar. Lampu sorot dan puluhan boks pengeras suara di atas panggung dan keempat sudut lapangan.

Di sekitar panggung ada tempat untuk joget dan tikar bagi yang ingin duduk sambil menonton. Sejak siang, karcis masuk seharga Rp 1.000 ludes dibeli anak-anak muda.

Sekitar pukul 17.00 pada 17 Agustus, acara pun dimulai. Dimulainya gelaran "Summer 28" mesti ngaret dari rencana awal akan digelar pada siang hari karena banyak kendala teknis dan non-teknis.

Hal ini sebenarnya dapat dimaklumi mengingat konser "Summer 28" adalah konser musik di ruangan terbuka pertama yang pernah diselenggarakan di Indonesia.

Dari belasan grup musik yang tampil, God Bless menjadi puncaknya. Ditulis oleh Kompas,  lengkingan suara Ahmad Albar memanaskan suasana di "Summer 28".

Sayangnya, terjadi kericuhan saat pertunjukan dihentikan pada Minggu sekitar pukul 03.00 itu, lebih cepat dari rencana sebelumnya. Rencana awalnya, konser ini baru akan berakhir setelah matahari terbit.

Sekitar 120 personel dari pihak keamanan berhasil mengatasi suasana tersebut, namun sayangnya acara dinyatakan tidak dapat kembali dilanjutkan.

Tidak jelas apa yang menyebakan terjadinya kerusuhan. Ada yang mengatakan keributan mulai terjadi ketika panitia mengumumkan bahwa band rock AKA dari Surabaya batal tampil di "Summer 28".

Penyelenggara sendiri sebenarnya hanya menjual 14.100 lembar tiket. Namun estimasi penonton yang hadir dalam perhelatan ini sebanyak 25.000 orang.

(Kompas: Johnny TG/Historia.id: Fandy Hutari)

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/31/05450011/saat-konser-outdoor-pertama-di-jakarta-5-dekade-silam-dibubarkan-karena

Terkini Lainnya

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke