Salin Artikel

Pengakuan Penyewa Lapak Makanan yang Rugi Besar akibat Konser "Berdendang Bergoyang" Dibubarkan

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyewa lapak atau tenant harus menelan kekecewaan usai festival musik bertajuk "Bergoyang Berdendang" yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, dihentikan pada Sabtu (29/10/2022) malam.

Pemilik gerai makanan, Andra (28), mengaku sudah membayar sebesar Rp 10 juta untuk mendirikan tenant selama acara konser berlangsung.

Namun, pelaksanaan acara "Berdendang Bergoyang" hari ketiga yang sedianya berlangsung pada Minggu (30/10/2022) justru dibatalkan.

Padahal, penjual chicken steak itu mengaku bahkan belum balik modal sama sekali meski sempat buka dua hari sebelumnya. Andra justru mengalami rugi yang cukup besar.

"Sampai detik ini hanya ada kata-kata dari panitia akan dikembalikan 30 persen setelah 45 hari acara. Tetapi, belum ada realisasi pasti," kata Andra, dilansir dari WartaKotalive.com, Minggu (31/10/2022).

Kekecewaan semakin memuncak lantaran penyewa tidak melihat batang hidung panitia pada saat properti konser hingga bangunan tenant dibongkar.

Padahal, para petugas tampak bahu-membahu mencopot rangka panggung, properti, serta gerai-gerai makanan. Papan petunjuk serta balok nama konser pun dilepas satu per satu.

"Dari segi keuntungan ya, kurang sekali. Saya hanya dapat setengah modal dalam dua hari," ujar Andra.

Diketahui, konser "Berdendang Bergoyang" di Istora Senayan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, resmi dibubarkan pada Sabtu (29/10/2022) sekitar pukul 22.10 WIB.

Penghentian konser musik dilakukan karena penonton semakin memanas hingga menyasar ke atas gedung Istora Senayan. Jumlah penonton diduga sudah melebihi kapasitas.

Selain pengunjung, ternyata jumlah tenant juga melebihi kapasitas. Andra berujar setidaknya ada 80 tenant yang berjualan saat konser berlangsung.

Padahal, menurut Andra, batas normal pendirian tenant adalah 30 sampai 40 saja. Kelebihan jumlah tenant itu, kata Andra, juga berdampak pada keuntungan penyewa lapak yang harus berkurang.

Selain itu, Andra juga mengeluhkan managemen kepanitiaan yang buruk karena membuat tenant tak terlihat peserta. Jalan antar tenant juga dianggap terlalu sempit sehingga pengunjung sulit bergerak.

"Flow jalan untuk tenant kurang terlihat. Apalagi tenant juga enggak diletakkan di satu titik saja. Jadi ada yang bahkan enggak dilewati pengunjung konser," sambungnya.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Jumlah Penonton Tidak Sesuai Izin, Polisi Amankan Dua Orang Management Konser 'Berdendang Bergoyang', https://wartakota.tribunnews.com/2022/10/30/jumlah-penonton-tidak-sesuai-izin-polisi-amankan-dua-orang-management-konser-berdendang-bergoyang?page=2.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Sigit Nugroho

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/31/12440141/pengakuan-penyewa-lapak-makanan-yang-rugi-besar-akibat-konser-berdendang

Terkini Lainnya

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke