Salin Artikel

Bocah 14 Tahun yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan pada Radius 200 Meter

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Penyelamatan dan Pencarian (SAR) gabungan menemukan bocah berusia 14 tahun yang tenggelam di kali Ciliwung, Senin (31/10/2022) siang.

Kepala Kantor SAR Jakarta Fazzli menuturkan bocah ditemukan pada radius 200 meter dari lokasi kejadian.

Adapun korban bernama Muhammad Dennis ditemukan dalam kondisi meninggal pada pukul 14.15 WIB. Kemudian, korban langsung dievakuasi menuju rumah duka.

"Korban ditemukan melalui proses penyelaman pada kedalaman tiga meter di bawah permukaan air," ujar Fazzli dilansir dari akun Instagram @kansar_jakarta, dikutip Selasa (1/11/2022).

Adapun tim SAR gabungan melibatkan dari Kantor SAR Jakarta, Kepolisian Sektor Bogor Timur, Polresta Bogor, Pol PP kec. Bogor timur, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Damkar Kota Bogor, Kecamatan Bogor Timur, Kelurahan baranangsiang, pemadam kebakaran Kabupaten Bogor, hingga masyarakat sekitar.

Sebelumnya, korban tenggelam ketika sedang berenang bersama rekannya pada Minggu (30/10/20220 sekitar pukul 16.00 WIB pada aliran Kali Ciliwung, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat.

Berdasarkan tiga saksi yang merupakan teman korban, pada awalnya korban bersama ketiga temannya berenang di pinggir Sungai Ciliwung.

Melihat air besar, ketiga temannya sempat melarang korban berenang. Namun, larangan itu tidak diindahkan oleh korban. Korban pun langsung meloncat ke tengah pusatan air tersebut.

Salah satu temannya sempat mencoba menolong dan meraih tangan korban. Namun, mereka terpeleset sehingga korban terlepas kembali.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/01/08451821/bocah-14-tahun-yang-tenggelam-di-sungai-ciliwung-ditemukan-pada-radius

Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke