JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat, sejak Agustus hingga Oktober terdapat 142 kasus gangguan ginjal akut di Jakarta.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakatn dari total 142 penderita tersebut, 70 orang di antaranya meninggal, 50 pasien sembuh, dan 22 orang dalam perawatan.
”Sampai kemarin (30 Oktober 2022), di DKI Jakarta terdapat 142 kasus gagal ginjal akut misterius yang terlaporkan,” kata Widyastuti kepada Kompas.id, Senin (31/10/2022).
Untuk anak balita suspek gagal ginjal akut, Pemprov DKI telah menyiapkan fasilitas kesehatan rujukan, seperti Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah Sakit Harapan Kita.
Pasien suspek membutuhkan pemeriksaan penunjang di laboratorium tertentu untuk menguatkan diagnosisnya.
Covid-19 masih mengintai
Selain mewaspadai peningkatan kasus gagal ginjal akut, kasus positif Covid-19 di Jakarta yang kembali naik juga perlu diwaspadai.
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama menjelaskan, kasus Covid-19 di DKI Jakarta juga mengalami peningkatan.
Apalagi, saat ini sudah ditemukan adanya varian XBB dan BA 2.7.5 di DKI Jakarta.
”Varian XBB menyebabkan kenaikan kasus di beberapa negara,” kata Ngabila.
Untuk DKI Jakarta, positivity rate atau persentase kasus positif naik 4 persen dari pekan sebelumnya.
Kasus positif naik 38 persen dari minggu sebelumnya, sementara kematian naik 56 persen dari minggu sebelumnya.
Tulisan selengkapnya dapat diakses pada laman Kompas.id berjudul: "Gangguan Ginjal Meningkat, Kasus Covid-19 Juga Merangkak naik" serta "135 Anak Alami Gangguan Ginjal Akut di Jakarta"
(Kompas.id: Helena Fransisca Nababan, Erika Kurnia)
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/01/19393841/saat-beragam-penyakit-tak-henti-mengintai-nyawa-puluhan-anak-di-jakarta