Tujuannya agar warga Kabupaten Bekasi, khususnya di wilayah Setu, dapat menikmati alun-alun regional pertama di Kabupaten Bekasi tersebut.
"Sisa pengerjaan 50 hari ini, mudah-mudahan, tanggal 20 nanti untuk peresmiannya, bisa disesuaikan dengan agenda Pak Gubernur atau mungkin bisa sambil tahun baruan," ucap Dani dikutip dari keterangannya, Jumat (4/11/2022).
Dani menyebutkan, alun-alun seluas hampir 1 hektar tersebut berdiri di atas lahan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang luas totalnya diperkirakan mencapai 5 hektar.
Nantinya, alun-alun tersebut akan terkoneksi langsung dengan hutan kota milik Provinsi Jawa Barat.
Ia pun berharap, dengan adanya alun-alun tersebut, maka Kecamatan Setu dapat memiliki ruang terbuka hijau (RTH) yang berfungsi sebagai paru-paru bagi Kabupaten Bekasi.
"Jadi, bisa saja ini menjadi pengembangan wilayah di area sini sebagai fasilitas umum, sebagai ruang terbuka hijau yang fasilitasnya juga mempunyai daya tarik," tutur Dani.
Rencananya, Alun-alun Setu akan dilengkapi berbagai fasilitas seperti plaza, masjid dan mushola, ruang pameran, sarana olahraga, dan lainnya.
Fasilitas yang akan dibangun itu dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat yang datang.
"Pada prinsipnya, memang fasilitas ini akan disediakan gratis dan untuk masyarakat," pungkas Dani.
Kepala Desa Tamansari Jahi Hidayat berharap, pembagunan alun-alun kecamatan tersebut dapat meningkatkan sektor perekonomian masyarakat melalui pemberdayaan UMKM.
Sehingga, efek pembangunan alun-alun tersebut dapat membawa perubahan yang positif bagi masyarakat Desa Tamansari.
"Hadirnya alun-alun ini akan semakin meningkatkan sumber perekonomian bagi para pelaku UMKM, karena alun-alun ini akan menjadi daya tarik bagi masyarakat," sebut Jahi.
"Meski letaknya cukup dari jalan utama (Jalan Raya Setu), namun diharapkan daya beli masyarakat akan semakin merata, khususnya bagi UMKM di sekitar alun-alun," sambung Jahi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/04/20212411/pemkab-bekasi-targetkan-pembangunan-alun-alun-setu-rampung-akhir-2022