Salin Artikel

Ketua RW Sebut Pemilik Pabrik Masker di Tangsel Sudah Respons Keluhan Warga

Santiyo juga memastikan pabrik itu tidak lagi menimbulkan kebisingan selama 24 jam seperti yang dilaporkan warga kepada Satpol PP Tangsel.

"Itu yang saya tahu proses waktu pandemi sedang gawat-gawatnya, memproduksi, ada kontainer keluar masuk untuk distribusi, bukan tahun ini," kata Santiyo saat ditemui di kediamannya, Selasa (8/11/2022).

"Berita yang menyatakan 24 jam itu tidak terjadi pada saat ini. Terjadi pada masa pandemi, kegiatan keluar masuk distribusi itu pada malam hari. Jadi kalau bangunan (bising) 24 jam tidak ada," imbuh dia.

Selain itu, kata dia, bangunan tersebut digunakan sebagai industri rumahan, bukan sebuah pabrik.

Menurut Santiyo, tidak ada limbah yang dihasilkan dari aktivitas pembuatan masker di bangunan lama.

Proses pembangunan gedung baru juga dinilai tidak menggangu warga sekitar.

"Aduan warga yang mengenai bising proses pembangunan itu (karena) pernah datang material malam hari, kemudian proses pembangunan bor dan sebagainya," kata Santiyo.

"Itu ditanggapi oleh pemilik bangunan dan sudah dievaluasi sebelum jam 17.00 WIB sore sudah dihentikan sesuai permintaan masyarakat sejak sekitar dua pekan lalu," jelas dia.

Santiyo menegaskan, sejak adanya aduan warga, secara keseluruhan sudah ada perbaikan atau evaluasi dari pemilik bangunan.

Selain itu, pemilik bangunan juga sudah bertanggung jawab dan memenuhi semua kerugian yang sempat dialami warga sekitar dari adanya pembangunan beberapa pekan lalu.

"Kerugian akibat pembangunan yang rusak, yang kotor dikomplain oleh warga, sudah dibersihkan. Genteng bocor sudah diperbaiki, saya sudah ngecek pengawas bangunan, pemilik, warga terdampak. Sudah ditanggungjawabin semua," kata Santiyo.

Oleh karena itu, menurut Santiyo, saat ini sebenarnya sudah tidak ada lagi masalah.

Meskipun demikian, dalam waktu dekat, pihak RT 005 dan RW 003 akan mempertemukan kembali warga sekitar dengan pemilik pabrik untuk melakukan mediasi.

Pertemuan ini dianggap perlu agar tidak ada bentrok atau kesalahpahaman antara kedua belah pihak.

"Menurut pemilik, dibangunnya tempat usaha itu bentuknya home industry, tidak menimbulkan limbah karena sifatnya kering, tidak menggunakan mesin yang besar tidak bising," kata Santiyo.

"Ini yang akan dijelaskan ke masyarakat kalau ada mediasi lanjutan, pemilik ingin mendengar langsung dari masyarakat, masyarakat mana, keluhannya apa. Insyaallah segera dalam waktu dekat," lanjut dia.

Adapun pabrik tersebut disegel oleh Satpol PP pada hari ini karena tidak memenuhi syarat perizinan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/08/22552121/ketua-rw-sebut-pemilik-pabrik-masker-di-tangsel-sudah-respons-keluhan

Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke