JAKARTA, KOMPAS.com - Massa buruh yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, pada Kamis (10/10/2022), telah membubarkan diri.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, massa aksi mulai membubarkan diri pada pukul 13.32 WIB saat hujan gerimis mulai turun di kawasan Balai Kota.
Beberapa massa aksi pun memakai mantel sebelum berangkat dengan sepeda motornya.
Mereka meninggalkan Jalan Merdeka Selatan dengan konvoi bersama diiringi lagu Tanah Air Beta.
Rencananya, mereka akan membunyikan klakson secara serentak saat melintasi Gedung DPR RI sebagai tanda aksi mereka hari ini.
"Mari kawan-kawan, kita akan konvoi bersama. Di depan Gedung DPR nanti, kita bunyikan klakson. Untuk mereka yang katanya wakil rakyat, yang katanya mendengar aspirasi kita," ujar orator dari mobil komando.
Arus lalu lintas yang semula tersendat karena ditutup satu ruas kini sudah dibuka kembali seiring massa aksi meninggalkan lokasi.
Dalam tuntutannya, buruh meminta Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menaikkan upah minimum provinsi (UMP) DKI pada tahun depan.
Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) DKI Jakarta Winarso menyampaikan, pihaknya meminta kenaikan UMP 2023 DKI minimal sebesar 13 persen.
Heru untuk tidak menggunakan aturan turunan Omnibus Law Cipta Kerja dalam merumuskan besaran UMP, melainkan menggunakan aturan lama.
"Kami menolak PP 36/2021 yang merupakan aturan turunan dari Omnibus Law yang dinyatakan Mahkamah Konstitusi cacat formil. Oleh karena itu, kenaikan UMP harus menggunakan PP 78 (Tahun 2019),” kata Winarso dalam keterangannya, Selasa (9/11/2022) petang.
Selain menuntut kenaikan upah dan menolak Omnibus Law Cipta Kerja, buruh juga menyatakan penolakan terhadap pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, yang akhir-akhir ini kerap dilakukan perusahaan dengan alasan resesi global.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/10/14525761/balai-kota-dki-diguyur-hujan-massa-buruh-membubarkan-diri
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.