Salin Artikel

Antisipasi Cuaca Ekstrem, Heru Budi Minta Saluran Air Rawan Banjir Dikeruk Setiap Hari

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta untuk mengeruk saluran air yang berpotensi menimbulkan banjir.

Ia meminta hal ini sebagai persiapan pemerintah setempat menjelang terjadinya cuaca ekstrem di Ibu Kota.

Heru menginstruksikan Dinas SDA DKI agar mengeruk saluran air di Ibu Kota setiap hari.

"Saya minta Dinas SDA segera setiap hari ngeruk saluran-saluran yang memang berpotensi (banjir) untuk mengurangi (ancaman) banjir," ucapnya di Balai Kota DKI, Jumat (18/11/2022).

Selain itu, kata dia, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta juga diminta bersiap menjelang cuaca ekstrem di Ibu Kota.

Heru mengeklaim bahwa BPBD DKI pun telah menyiapkan diri menghadapi ancaman cuaca ekstrem tersebut.

Di sisi lain, eks Wali Kota Jakarta Utara itu belum mengeluarkan imbauan soal penerapan bekerja dari rumah (work from home/WFH) untuk para aparatur sipil negara (ASN).

"Belum, nanti kami lihat situasi," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Heru mengimbau warga agar selalu mengecek perkembangan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Hal ini perlu dilakukan warga agar bisa mengantisipasi atas cuaca ekstrem yang mungkin terjadi.

"(Warga diimbau) selalu melihat kondisi cuaca dan perkembangan informasi dari BMKG supaya semuanya bisa mengantisipasi dan bisa melihat jalur-jalur mana yang rawan macet," urai dia.

"Mudah-mudahan bisa kita lewati semua dengan baik," sambung Heru.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/18/18570741/antisipasi-cuaca-ekstrem-heru-budi-minta-saluran-air-rawan-banjir-dikeruk

Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Megapolitan
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

Megapolitan
Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Megapolitan
Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Megapolitan
Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke