Sebab, rencana pembelian lahan yang dijanjikan Wali Kota Depok Mohammad Idris ternyata tak pernah dibicarakan bersama DPRD Kota Depok.
Bahkan, hal itu juga tak ada dalam perencanaan Pemkot Depok.
"Wah itu enggak ada omongan (pembahasan dan anggaran pembebasan lahan untuk gedung SDN Pondok Cina 1) di DPRD. Sejauh ini belum ada pembahasan bersama kami," ujar anggota Komisi D DPRD Kota Depok Ikravany Hilman saat dihubungi, Senin (21/11/2022).
Anggota Fraksi PDI-P itu mengkritik gaya komunikasi Idris.
Menurut Ikravany, jika hendak membangun gedung baru bagi murid SDN Pondok Cina 1, Pemkot Depok seharusnya merencanakannya terlebih dahulu dengan DPRD.
Hal itu juga harus disampaikan secara langsung kepada orangtua murid.
"Kalau mau (membangun gedung baru), diomongin (dengan DPRD dan orangtua murid), bukannya ngomong di depan wartawan. Itu kan bagian dari negosiasi dengan orangtua siswa yang melawan. Problemnya Pemkot Depok ini angkuh," ujar Ikravany.
Janji Wali Kota Idris
Beberapa waktu lalu, Idris mengungkapkan kepada wartawan bahwa Pemkot Depok telah merencanakan pembelian lahan untuk membangun gedung baru SDN Pondok Cina 1.
Sebab, Idris menilai, gedung sekolah saat ini sudah tak layak dan membahayakan keselamatan para siswa.
"Untuk yang SD ini kami juga sudah merencanakan pembelian lahan untuk kami bangunkan sekolah yang lebih representatif, daripada di pinggir jalan yang membahayakan, itu yang kami pikirkan," kata Idris saat ditemui dalam acara peresmian RSUD ASA, Cimpaeun, Tapos, Selasa (15/11/2022).
Karena itu, Idris meminta orangtua murid SDN Pondok Cina 1 untuk bersabar terlebih dahulu.
"Jadi tolong sabar sebentar, hindari segala tindakan provokasi dan lakukan klarifikasi pada kami, khususnya Dinas Pendidikan, agar kita bisa sama-sama mendapat kenyamanan," ujar Idris.
Menanggapi itu, Ikravany menduga pernyataan yang dilontarkan Idris semata-mata untuk meredam protes orangtua murid.
"Iya, bisa dibilang meredam orangtua murid. Itu (rencana pembelian lahan) belum konkret, kalau mau ngomong yang jelas ke orangtua siswa," kata Ikravany.
Protes orangtua murid
Adapun sejumlah orangtua murid SDN Pondok Cina 1 menolak relokasi anak-anak mereka dilebur dengan sekolah lain.
Peleburan itu dilakukan Pemkot Depok melalui Dinas Pendidikan (Disdik) berdasarkan rencana pengalihfungsian lahan SDN Pondok Cina 1 menjadi masjid agung.
Perwakilan orangtua murid bernama Cici menegaskan, ia dan orangtua murid lainnya tak pernah menolak pengalihfungsian lahan tersebut.
Namun, mereka menolak siswa-siswi SDN Pondok Cina 1 dilebur dengan sekolah lain, yaitu ke SDN Pondok Cina 3 dan SDN Pondok Cina 5.
"Sebenarnya kami kalau misalkan (lahan SDN Pondok Cina 1) ini mau dibangun apa pun, kami tidak menolak sama sekali. Kami cuma minta tempat untuk anak-anak kami tidak dipecah," ujar Cici, Senin (14/11/2022).
Oleh karena itu, orangtua murid meminta Pemkot Depok untuk menyediakan terlebih dahulu gedung baru, sebelum merelokasi anak-anak mereka.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/22/09420251/janji-manis-wali-kota-idris-bangun-gedung-baru-sdn-pondok-cina-1-padahal