Salin Artikel

Polemik SDN Pondok Cina 1 Bakal Alihfungsi untuk Masjid Agung, Wali Kota Idris Klaim Sudah "Clear"

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok angkat bicara atas pernyataan Ridwan Kamil yang mengusulkan rencana pembangunan masjid agung di lahan SDN Pondok Cina 1 dibatalkan.

Menurut Idris, polemik lahan SDN Pondok Cina 1, yang akan dialihfungsikan untuk pembangunan masjid agung sudah clear.

Sebab, rencana pembangunan masjid itu telah mencapai penandatanganan anggaran oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Secara normatif dalam birokrasi jika clear pasti dibatalkan, tapi ini kan sudah clear. Bahkan sudah penandatanganan anggaran," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris di Gedung DPRD Depok Selasa (22/11/2022).

Idris mengatakan, pendatanganan dilakukan sesuai kajian-kajian yang dilakukan Pemkot Depok, terutama terkait adanya detail engineering desain (DED).

"Ketika ada anggaran, DED dan akan dilelang berarti kan ada intervensi anggaran, enggak mungkin ada DED tapi enggak ada kajiannya," ujar Idris.

Sebelumnya diberitakan bahwa Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta rencana pembangunan masjid agung di lahan SDN Pondok Cina 1 di Jalan Margonda Depok dibatalkan.

Jika Pemkot Depok tetap ingin membangun masjid agung, maka ia mengusulkan lokasinya dipindah ke tempat lain.

Sebab, pengalihfungsian lahan sekolah menjadi masjid agung itu ditentang orangtua siswa.

Orangtua berkeberatan karena anaknya tidak disiapkan gedung sekolah pengganti, melainkan dilebur ke dua sekolah lain.

Ridwan Kamil menegaskan, proses penyediaan lahan harus dimusyawarahkan sampai semua pihak menerima tanpa ada yang dirugikan.

"Jika tidak, maka niat membangun masjid bisa pindah lokasi atau bisa juga tidak jadi dibangun atau dibatalkan," kata Emil dikutip dari akun Instagram pribadinya, Kamis (17/11/2022).

Emil menyebutkan bahwa sejauh ini Pemkot Depok selalu melaporkan progres pembebasan lahan SDN Pondok Cina 1 untuk pembangunan masjid telah aman terkendali.

"Selama ini pihak Pemprov dilaporin pihak Pemkot Depok bahwa lahan sudah aman terkendali dan sudah akan ada rencana relokasi untuk Sekolah Dasar tersebut," kata Emil.

Namun pada kenyataannya, orangtua menolak relokasi ke sekolah lain karena khawatir jadwal sekolah akan berubah dan berdampak pada psikologis anak mereka.

Emil juga mengaku pernah bertanya ke Pemkot Depok mengapa sekolah itu dipilih menjadi tempat berdirinya masjid agung.

Namun, Pemkot memberikan alasan bahwa lokasi tersebut sudah tak memungkinkan untuk dijadikan tempat kegiatan belajar mengajar.

"Dijawab oleh tim Pemkot Depok, bahwa situasi lalu lintas sudah sangat padat dan rawan kecelakaan bagi anak-anak SD bersekolah disana," tulis Emil.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/22/21405741/polemik-sdn-pondok-cina-1-bakal-alihfungsi-untuk-masjid-agung-wali-kota

Terkini Lainnya

3 Orang Tewas Akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas Akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke