Salin Artikel

Polda Metro Terjunkan 538 Relawan Nakes, Bantu Pemulihan Korban Gempa Cianjur

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran berujar, relawan tersebut terdiri dari dokter, bidan, hingga perawat yang secara sukarela mengajukan diri untuk berangkat ke lokasi bencana bersama jajaran Polda Metro Jaya.

"Tercatat sampai dengan pukul 08.22 WIB pagi ini, total pendaftar relawan kemanusiaan siap bergerak yang masuk sejumlah 1.032 relawan, yang terdiri dari 312 tenaga kesehatan," ujar Fadil di Mapolda Metro Jaya, Kamis (24/11/2022).

Selain itu, lanjut Fadil, terdapat 720 relawan non-kesehatan yang turut serta membantu penanganan gempa di Cianjur, bersama jajaran Polda Metro Jaya.

Menurut Fadil, seluruh anggota Polda Metro Jaya yang ditugaskan dan para relawan akan berangkat ke Cianjur pada hari ini.

Mereka akan ditempatkan di titik-titik posko tanggap darurat bencana yang menjadi tanggung jawab Polda Metro Jaya.

"Hari ini tim akan datang ke sana koordinasi dengan Polda Jawa Barat dengan Polres Cianjur, di mana titik yang akan menjadi tugas dan tanggung jawab Polda Metro Jaya," ungkap Fadil.

"(Sehingga) total kurang lebih 538 relawan tenaga kesehatan, yang bukan hanya dokter, tetapi juga ada perawat, ada bidan, ada mahasiswa kedokteran juga," ungkap Devie.

"Kami semua berbeda-beda, tapi kemudian Polda Metro Jaya menyatukan kami dalam satu langkah gerakan kemanusiaan," sambung dia.

Sementara itu, perwakilan Tim Dokter Relawan Bergerak Bela Dirk mengatakan, para relawan tenaga kesehatan akan memberikan pelayanan hingga sistem kesehatan di Cianjur kembali pulih.

"Ini berkesinambungan hingga sistem kesehatan di Cianjur dapat kembali pulih dan masyarakat dapat beraktivitas kembali seperti biasa. Dan tentunya bisa sedikit banyak melupakan kejadian atas musibah ini," kata Bela.

Adapun sampai saat ini, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa dengan magnitudo 5,6 di Cianjur pada Senin (21/11/2022) masih terus bertambah.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, ada 271 orang yang meninggal dunia hingga Rabu (23/11/2022) sore.

"Yang meninggal dunia kami sudah mengidentifikasi mencocokkan data dengan Kemenkes di semua RS dan puskesmas yang sudah betul ada jenazahnya. Per hari ini ada 271 jenazah," kata Kepala BNPB Suharyanto dalam konferensi pers secara daring, Rabu.

Suharyanto mengungkapkan, masih ada 40 orang yang hilang. Rinciannya, 39 orang hilang berasal dari Kecamatan Cugenang dan satu orang dari Kecamatan Warung Kondang.

Oleh karena itu, menurut Suharyanto, bisa saja sebagian orang hilang merupakan jenazah yang belum teridentifikasi.

Sementara itu, korban yang mengalami luka-luka mencapai 2.043 orang dan jumlah warga mengungsi mencapai 61.908 orang.

Kemudian, sebanyak 56.320 rumah mengalami kerusakan. Rumah rusak terdiri dari rumah rusak berat 22.241 unit, rusak sedang 11.641 unit, dan rusak ringan 22.090 unit.

"Ini akan terus diverifikasi. Untuk rumah ini didata, dari mulai RT/RW, kepala desa sudah diperintahkan Pak Bupati untuk melakukan pendataan pada rumah warga yang rusak," ujar Suharyanto.

Tak hanya itu, ada 31 sekolah, 124 unit rumah ibadah, 13 gedung pemerintah, serta 3 rumah sakit mengalami kerusakan.

Sementara itu, sebanyak 15 kecamatan terdampak gempa, bertambah 3 kecamatan dari hari sebelumnya.

Beberapa kecamatan yang terdampak, yakni Kecamatan Cianjur, Karang Tengah, Warung Kondang, Cugenang, Cilaku, Cibeber, Sukaresmi, Bojong Picung, Cikalong Kulon, Sukaluyu, Pacet, dan Gekbrong.

"Kecamatan sekarang ada 15 (yang terdampak gempa bumi), termasuk Kecamatan Cianjur, Cugenang, Sukaresmi, Cipanas, dan lain-lain," kata Suharyanto.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/24/13223451/polda-metro-terjunkan-538-relawan-nakes-bantu-pemulihan-korban-gempa

Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke