Salin Artikel

Nasib "Bike Sharing" di Jakarta, Terbengkalai dan Butuh Evaluasi...

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah layanan sewa berbagi sepeda atau bike sharing yang tersebar di beberapa lokasi di Jakarta, kondisinya kini terbengkalai.

Salah satu lokasi bike sharing yang terbengkalai berada di kawasan Taman Menteng, Jakarta Pusat.

Siang itu, Kamis (25/11/2022), terdapat 12 unit bike sharing terparkir dalam kondisi tak terawat.

Cat merah pada sepatbor sepeda telah memudar, akibat paparan sinar matahari hingga guyuran hujan.

Selain itu, frame sepeda bahkan sudah ada terlihat berkarat, semakin menandakan layanan bike sharing tidak terawat. Bahkan, kulit jok sepeda juga terlihat telah robek.

Kondisi itu seakan-akan tak sejalan dari tujuan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan layanan bike sharing untuk memudahkan mobilitas warga menuju transportasi umum.

Terlebih, pada era Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, yakni Anies Baswedan, Pemprov DKI menggencarkan moda peralihan transportasi ke sepeda.

Pasalnya, masyarakat yang berlalu lalang di kawasan Taman Menteng terlihat tidak tertarik menggunakan layanan bike sharing untuk bermobilitas di Ibu Kota.

Beberapa dari mereka sekadar melintas di trotoar jalan kawasan Taman Menteng tanpa menunjukkan ketertarikan untuk menggunakan layanan bike sharing.

Pemprov tak mengunggah hasrat bersepeda

Mengetahui kondisi yang demikian, pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan menilai, jajaran Pemprov DKI belum membangun kesadaran warga Jakarta untuk menggunakan transportasi sepeda.

Kondisi itu juga dianalogikan Tigor seperti pembuaran jalur sepeda yang digencarkan tetapi mengabaikan pembangunan karakter masyarakat untuk bersepeda.

"Sama saja ini seperti membangun jalur sepeda. Ini juga seperti itu, buat proyek bike sharing tapi tidak dibangun karakter masyarakat," ujar Tigor saat dikonfirmasi, Jumat (25/11/2022).

"Orang-orang karakternya juga tidak dibangun untuk bersepeda, di Jakarta kan panas banget, enggak bisa orang bersepeda jauh-jauh," sambung dia.

Tigor berujar, kurangnya perencanaan yang baik menyebabkan layanan bike sharing di Jakarta menjadi tak terawat.

"Konsep layanannya tidak direncanakan dengan baik, ini asal bikin agar kelihatan wah dan hebat tapi substansinya tidak dibangun," ungkap dia.

Dengan kondisi yang terbengkalai, kata Tigor, dinas terkait perlu bertanggung jawab untuk mengatasi layanan bike sharing yang tak menarik minat masyarakat.

Evaluasi, promosi, hingga anggaran perawatan

Sementara itu, pengamat tata kota Yayat Supriatna mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta atau dinas yang bertanggung jawab, harus mengevaluasi mengenai turunnya minat masyarakat pada layanan bike sharing.

"Harusnya dievaluasi kembali, kenapa dia tidak digunakan lagi atau penurunan fungsi atau fenomenanya saat ini telah berubah," kata Yayat.

Menurut Yayat, saat pandemi Covid-19 pertengahan 2022, layanan bike sharing diminati masyarakat untuk bermobilitas atau sekadar berolahraga.

Setelahnya, kata Yayat, tekanan animo masyarakat dalam bersepeda berangsur-angsur menurun seperti merasa kehadiran bike sharing sudah tak penting lagi.

Karena itu, perlu peningkatan promosi layanan bike sharing agar masyarakat dapat kembali menggunakan sepeda sebagai sarana dalam bertransportasi.

"Evaluasinya atau juga motifnya diubah, jangan seperti itu-itu lagi, dibuat yang baru. Orang Indonesia kan mudah bosan," ujar Yayat.

Tak hanya itu, Yayat turut menyoroti perihal pos anggaran untuk biaya pemeliharaan yang perlu diperhatikan.

Ia menyarankan perlunya anggaran yang jelas dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperbaiki sepeda yang terbengkalai hingga sistem operasional bike sharing.

"Jadi anggarannya perlu dicermati, seharusnya dicek sumber masalahnya, misalnya karena kondisi sudah berubah," ucap Yayat.

"Tapi pengalaman saya, kalau sudah di tingkat pelayanan dilaksanakan satuan kerja perangkat daerah (SKPD), biasa kendala ada di dana operasional. Jadi tidak terpelihara lagi, biasanya begitu banyak pelayanan yang tidak berjalan karena tidak ada pos penganggarannya," sambung dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/26/12032201/nasib-bike-sharing-di-jakarta-terbengkalai-dan-butuh-evaluasi

Terkini Lainnya

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke