Salin Artikel

Ingin Segera Huni Kampung Susun Bayam, Korban Gusuran: Biar Tenang Cari Uang buat Bayar Sewa

JAKARTA, KOMPAS.com – Warga korban gusuran proyek pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) belum bisa menempati Kampung Susun Bayam.

Warga dan PT Jakarta Propetindo (Jakpro) selaku pemegang proyek Kampung Susun Bayam, belum bersepakat mengenai tarif sewa.

Salah satu warga bernama Astuti (38) mengungkapkan, mayoritas warga ingin lebih dulu menghuni Kampung Susun Bayam. Kemudian, negosiasi tarif sewa baru dilakukan setelah mereka menghuni tempat itu.

Dengan begitu, Astuti dan warga lainnya bisa dengan tenang mencari uang karena sudah mendapatkan hunian yang layak.

“Segera menempati dulu, baru negoisasi harga. Sebenarnya warga penginnya begitu, penginnya nempatin dulu. Jadi kan kan di dalam (setelah menempati) bisa lebih tenang. Kemudian cari uang juga tenang,” ujar Astuti kepada Kompas.com saat ditemui di lokasi, Selasa (29/11/2022).

“Tapi ini nyatanya janji-janji doang. Jadi, suami juga mau meninggalkan anak bingung, mau kerja anak tinggal di tenda,” imbuhnya.

Menurut Astuti, keinginan para warga ini berbanding terbalik dengan Jakpro. Berdasarkan penuturannya, Jakpro ingin terlebih dahulu menetapkan tarif sewa baru warga bisa menempati. Namun, mayoritas warga menolak karena pendapatan mereka yang tidak menetap.

“Tapi, kami kan enggak bisa. kami kan yang kerja banyakan pemulung (jadi) gaji bulanan enggak menetap,” katanya.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Astuti menjadi badut keliling. Penghasilan per bulan pun tidak tetap, terkadang sehari bisa Rp 100.000.

Kini dia sudah diusir dari kontrakannya, karena tidak sanggup membayar sewa Rp 800.000 per bulan. Oleh sebab itu, ia memilih menginap dan bertahan di tenda yang didirikan di gerbang masuk Kampung Susun Bayam.

Rencananya, mereka akan bertahan di tenda sampai benar-benar mendapatkan kejelasan kapan bisa menghuni.

Tidak hanya itu, mereka juga akan melakukan aksi demonstrasi besok, Rabu (30/11/2022) di Balai Kota DKI Jakarta.

“(Bertahan di tenda) sampai benar-benar bisa masuk. Besok mau ke Balai Kota minta pertolongan sama pihak Pemprov supaya kami dipermudah jalannya,” imbuhnya.

Sebelumnya, Vice President Corporate Secretary Jakpro Syachrial Syarif mengatakan, administrasi penyerahan pengelolaan Kampung Susun Bayam kepada warga gusuran Jakarta International Stadium (JIS) itu masih berproses di internal Jakpro.

Syachrial menjelaskan, tarif sewa Kampung Susun Bayam nantinya mengikuti Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 55 Tahun 2018 tentang Penyesuaian Tarif Retribusi Pelayanan Perumahan. Jakpro, Pemprov DKI Jakarta, serta perwakilan Pemkot Jakarta Utara sudah menyetujui tarif sewa tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/30/07210821/ingin-segera-huni-kampung-susun-bayam-korban-gusuran-biar-tenang-cari

Terkini Lainnya

Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke