JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menyesalkan adanya penyuapan dalam pemilihan ketua lembaga masyarakat yang terjadi di Depok.
"Ironis. Pemilihan di level bawah pun sangat transaksional dan berbiaya mahal," ujar Adi kepada Kompas.com, Kamis (1/12/2022).
Seperti diketahui, seorang pria bernama Tatang Johari alias Bang Bangor mengaku telah menggelontorkan uang Rp 22 juta untuk menyuap para pihak di lingkungan Kelurahan Bedahan, Sawangan, Depok.
Uang suap itu diberikan Tatang agar mereka memilihnya sebagai ketua lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) Kelurahan Bedahan.
Namun belakangan, Bang Bangor justru marah-marah di media sosial meminta pada penerima untuk mengembalikan uang suapnya lantaran kalah dalam pemilihan.
"Ini menunjukkan bahwa politik uang sudah jadi budaya dan pelakunya rakyat di akar rumput," tutur Adi.
Dia mengatakan, seharusnya semua orang memahami bahwa berpolitik jangan terlalu latah dan lugu. Pasalnya, kata dia, politik uang tak selamanya berbuah manis.
Menurut Bang Bangor, amplop itu disebar ke beberapa pihak, mulai dari RT hingga tokoh agama. Namun, sebagian besar dari mereka ternyata tak menggunakan hak suaranya untuk Bang Bangor.
Aksi itu terekam dalam sebuah video yang menarasikan seorang calon ketua LPM Kelurahan Bedahan, Sawangan, Depok, meminta kembali amplop berisi uang yang sudah diberikannya.
Rekaman video pribadinya itu kemudian viral di media sosial Instagram @Depok24jam.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/01/17120171/bang-bangor-minta-kembalikan-amplop-usai-gagal-jadi-ketua-lpm-bedahan