Salin Artikel

Alasan Soleh Begitu Dicintai Karyawan Kantor Pajak Serpong hingga Diangkat Jadi "Pegawai"

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Seekor kucing bernama Soleh ramai diperbincangkan setelah dirinya diangkat menjadi "pegawai" pajak oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak RI.

Soleh merupakan kucing yang sehari-harinya tinggal dan menetap di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Serpong, Tangsel.

Salah satu pegawai KPP Pratama Serpong bernama Annisa Permata mengatakan, Soleh sangat dicintai oleh seluruh karyawan kantor.

Kucing berwarna hitam dan putih itu pun disematkan kalung berupa tanda pengenal sebagai bukti cinta para pegawai terhadap Soleh.

"Soleh peliharaan kantor. Cuma karena kemarin diberi name tag itu sebagai pengganti kalung, jadi diangkat sebagai 'pegawai'," kata Annisa saat ditemui, Selasa (6/12/2022).

"Kepala Kantor pun sayang sama Soleh, akhirnya takut hilang. Jadi dibuatlah name tag seperti kita. Yang ngide bareng-bareng 'mamanya' pegawai di sini, " lanjut dia.

Annisa pun kemudian menjelaskan alasan mengapa Soleh begitu dicintai dan jadi primadona di kantor pajak tersebut.

Cerita itu berawal dari Soleh berumur dua bulan.

Saat itu, Soleh yang merupakan kucing liar tersebut mulai datang untuk mencari makan ke Kantor KPP Pratama Serpong.

Tak seperti kucing lainnya, Soleh sangat berani masuk ke kantor untuk mencari perhatian para karyawan agar diberi makan.

"Soleh pemberani enggak kayak kucing lainnya. Dia kucing liar yang datang sendiri ke kantor. Kita enggak ada bedain kucing, kebetulan di sini cat lovers banyak, ada kucing datang kita kasih makan, bukan Soleh doang. Cuma yang berani masuk ke kantor Soleh aja," jelas Annisa.

Meski suka mencari perhatian dengan mendekati kaki karyawan yang sedang bekerja, Soleh dikenal kucing yang tidak berisik.

Selain itu, Soleh dikenal bersih dan tidak suka buang air sembarangan.

Melihat keberadaan kucing mungil yang lucu itu, hati para karyawan luluh.

Mereka pun rutin memberikan makan kepada Soleh.

Tak hanya berbagi sisa makanan, para karyawan bahkan sengaja membawa dry food atau wet food untuk Soleh.

Beberapa karyawan lain bahkan sengaja merebus ikan atau ayam dari rumah untuk kemudian dibawa ke kantor dan diberikan kepada Soleh.

Soleh yang tak punya saingan di kantor itu semakin jadi primadona dan disayangi semuanya.

Kebiasaannya tebar pesona dari satu ruangan ke ruangan lain membuat Soleh menjadi "moodbooster" para karyawan untuk semangat dalam bekerja.

Tak hanya mendapat makanan, kucing jantan itu juga dirawat dengan baik oleh para karyawan secara sukarela. Soleh sudah diberikan vaksin lengkap dan sudah disteril.

Setiap harinya, Soleh dilap dengan tisu basah khusus agar badannya tetap bersih. Selain itu, Soleh juga rutin diberikan vitamin agar selalu sehat.

Hingga usia Soleh menginjak 1,5 tahun saat ini, semua karyawan malah semakin sayang padanya. Mereka pun menjadi takut kehilangan Soleh.

Karena itu, mereka berinisiatif untuk memberikan kalung berupa tanda pengenal.

Kepala Kantor KPP Pratama Serpong pun menyetujui usulan para karyawannya dan menjadikan Soleh sebagai "pegawai" penyuluh ahli meow.

Setelah Ditjen Pajak RI memperkenalkan Soleh melalui akun twitter resminya, Soleh pun kemudian viral.

Para karyawan Kantor KKP Pratama Serpong yang mengetahui kabar itu sempat terkejut seolah tak percaya.

Sebab, Soleh sebelumnya sudah sering diunggah melalui akun instagram @solehthecat yang dibuat sekitar Maret 2022 lalu.

Saat itu, Soleh belum begitu terkenal seperti saat ini. Namun kini, fans-nya semakin bertambah bahkan pengikut Soleh di instagram sudah mencapai ratusan ribu.

"(Setelah viral) agak kaget ternyata banyak masyarakat yang seneng sama kucing," kata Annisa.

Setelah terkenal, tak hanya para karyawan Kantor KPP Pratama Serpong saja yang menyayangi Soleh.

Kini, kucing spesial tersebut disayangi oleh seluruh cat lovers Indonesia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/07/11313841/alasan-soleh-begitu-dicintai-karyawan-kantor-pajak-serpong-hingga

Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke