Salin Artikel

Polisi Ungkap Motif dan Penyebab Kematian Keluarga di Kalideres, Jumat Besok

JAKARTA, KOMPAS - Polisi akhirnya kantongi motif dan penyebab tewasnya satu keluarga dalam satu rumah di Kalideres, Jakarta Barat, usai sebulan lakukan penyelidikan.

Polda Metro Jaya telah berkonsolidasi bersama tim ahli dari bidang kedokteran, psikologi, dan laboratorium forensik; serta sosiologi agama untuk mengungkap kasus ini.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi memastikan pihaknya akan merilis kesimpulan akhir soal motif dan penyebab kematian satu keluarga di Kalideres pada Jumat (9/12/2022).

"Tim penyidik dan tim ahli bersepakat bahwa rilis akan dilaksanakan pada Jumat sore di gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya," ujarnya Senin (5/12/2022).

Kronologi penemuan satu keluarga tewas

Kasus ini terkuak saat warga menemukan empat mayat dalam keadaan membusuk dalam sebuah rumah di perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (10/11/2022).

Keempat mayat ini adalah satu keluarga penghuni rumah tersebut yang terdiri dari pasangan suami-istri Rudyanto Gunawan (70) dan Renny Margaretha (69); anak mereka bernama Dian (42); serta adik dari Rudyanto, Budyanto (69).

Beberapa pekan sebelum keempat mayat ini ditemukan, warga kerap mencium bau busuk di lingkungan rumah tempat keempatnya tewas.

"Asal bau pun tertuju pada rumah keluarga Rudyanto di Blok AC 5 nomor 7," kata J, seorang warga setempat kepada Kompas.com.

Setelah warga membuka paksa rumah tersebut diiringi bau busuk yang semakin menyengat, warga pun terkejut karena seluruh penghuni rumah itu telah tewas dalam kondisi mengenaskan.

Waktu kematian berbeda

Berdasarkan penyidikan awal, Polres Metro Jakarta Barat langsung dapat menyimpulkan bahwa waktu kematian dari masing-masing anggota keluarga berbeda-beda.

"Suaminya, istrinya, anaknya, iparnya, semuanya berbeda-beda waktu meninggalnya sehingga pembusukannya masing-masing juga berbeda-beda," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pasma Royce, Jumat (11/11/2022).

Selain waktu kematian yang berbeda, lokasi ditemukannya keempat mayat berbeda-beda.

Satu jasad yakni Budyanto ditemukan di kamar belakang, dua jasad yakni Rudyanto dan Renny di kamar tengah, adapun jasad Dian ditemukan di ruang tamu.

Menjual harta benda

Saat ditemukan warga, mobil Brio berplat nomor B 2601 BRK yang biasanya terparkir di garasi rumah tidak ditemukan.

Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi menemukan titik terang bahwa mobil tersebut telah dijual.

"Bahwa kendaraan tersebut telah dijual langsung oleh saudara Budyanto Gunawan selaku pemiliknya," kata Pasma, Selasa (15/11/2022).

Budyanto, lanjut Pasma, telah menjual mobil miliknya di salah satu pemilik showroom mobil berinisial R pada 20 Januari 2022 dengan harga Rp 160 juta.

Polisi juga mengungkapkan bahwa Pada pertengahan tahun ini, Budyanto sempat hendak menjual rumah tempat keempat anggota keluarga tersebut tinggal senilai Rp 1,2 miliar.

Hengki mengungkapkan, Budyanto menghubungi mediator untuk menjual rumahnya, namun tak kunjung mendapat pembeli.

Mediator pun menawarkan Budyanto untuk menggadaikan sertifikat rumahnya ke sebuah koperasi simpan pinjam. Namun, rumah tersebut gagal terjual atau tergadai.

Anggota keluarga sempat hidup dengan mayat

Hegki menjelaskan dalam proses menggadai sertifikat rumah, dua mediator dan seorang petugas koperasi datang ke rumah keluarga untuk menginspeksi rumah tersebut pada 13 Mei 2022.

Ternyata berdasarkan keterangan petugas koperasi tersebut yang menjadi saksi polisi, Renny Margaretha telah ditemukan meninggal dunia di atas kasurnya.

"Budyanto yang mengetahui petugas koperasi melihat Renny sudah menjadi mayat pun meminta mereka tidak melapor ke warga atau polisi," ujar Hengki.

Diduga menjalani ritual

Hengki mengatakan bahwa salah satu korban, Budyanto diduga kerap menjalani ritual tertentu.

"Bahwa yang bersangkutan memiliki sikap positif terhadap aktivitas ritual tertentu," kata Hengki dalam keterangannya pada Selasa (29/11/2022).

Hengki mengemukakan, temuan baru itu didapat setelah polisi bersama tim Asosiasi Psikologi melihat bahwa keterangan saksi dan bukti-bukti di lokasi identik dengan ritual tertentu.

Sejumlah barang bukti yang didapat di dalam rumah itu antaranya buku mantra dan kemenyan yang diduga digunakan oleh salah satu penghuni untuk ritual tertentu.

Terbaru, polisi menemukan buli-buli atau klenting mungil di rumah ini yang identik dengan ritual.

Buli-buli pun dianggap mempunyai kekuatan diantaranya untuk mempengaruhi untuk lawan jenis, jimat pengasihan, atau penarik sukma.

(Penulis: Mita Amalia Hapsari, Zintan Prihatini, Nirmala Maulana Achmad | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Monavita, Ihsanuddin, Nursita Sari)

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/08/05350451/polisi-ungkap-motif-dan-penyebab-kematian-keluarga-di-kalideres-jumat

Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke