Salin Artikel

Harimau "Juve" di Ragunan Diduga Idap Hip Dysplasia, Apa Itu?

"Bawaan dari lahir dia ada kelainan, hip dysplasia," tutur Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan, Endah Rumiyati, ditemui di Taman Margasatwa Ragunan, Rabu (21/12/2022).

Karena hip dysplasia yang diidapnya, hal itu membuat tubuh bagian belakang Juve menjadi kecil.

Terkait dengan hip dysplasia (displasia pangkal paha) atau hip displasia, ini merupakan perkembangan tidak normal dari persendian pangkal paha dengan paha.

Hal itu mengakibatkan terlepasnya tulang paha dari asetabulum tulang panggul (pelvis).

Hip dysplasia sendiri merupakan kelainan tulang pinggul yang bisa dialami oleh manusia (khususnya bayi) maupun hewan.

Untuk hewan, hip dysplasia merupakan penyakit yang umum diderita anjing, khususnya ras anjing besar, seperti Great Dane, Labrador Retriever, Golden Retriever, German Shepherd, Rottweilers, Mastiff, dan Saint Bernard.

Dilansir dari Mayo Clinic, Rabu (22/12/2022), hip dysplasia adalah istilah medis untuk soket pinggul yang tidak sepenuhnya menutupi bagian bola dari tulang paha atas.

Hal ini memungkinkan sendi pinggul atau pangkal paha menjadi sebagian atau seluruhnya dislokasi (cedera ketika sendi dipaksa keluar dari posisi normal).

Penyebab hip dysplasia

Hip dysplasia dapat disebabkan oleh faktor genetik dan bisa dipengaruhi faktor lingkungan, misalnya: ras, kecepatan pertumbuhan, cara memberi makanan, cara dan lamanya latihan, adanya kelainan bentuk tulang belakang (lumbosakral), penyakit sumsum tulang belakang, trauma dan adanya kelainan persendian dari kaki depan.

Sementara itu, hip dysplasia dapat terjadi karena dua kondisi seperti sebagai berikut:


• Asetabulum yang dangkal sehingga mengakibatkan kaput femoris tidak tertanam dengan mantap pada asetabulum, hal ini menyebabkan kehilangan kestabilan

• Karena permukaan asetabulum dan kaput femoris tidak rata dan halus sehingga mengakibatkan terjadinya luksasio (mekanisme terjadinya trauma pada sendi).

Dampak dari hip dysplasia

Ketika seekor hewan mengidap hip dysplasia, itu akan menghasilkan pergerakan sendi yang saling menggesek.

Hal itu membuat keseimbangan tubuh pengidap hip dysplasia jadi terganggu dan mempercepat degenerasi sendi.

Selain itu, hip dysplasia juga menyebabkan sakit pada pinggul saat berjalan sehingga mengganggu gerak dan keseimbangan tubuh.

Berdasarkan tingkat keparahannya, hip dysplasia dibagi menjadi tiga jenis, yaitu ringan, sedang, dan parah.

Pada hip dysplasia ringan, tepi depan asetabulum tampak datar dan tampak adanya subluksasio kaput femoris (40-50 persen masih ada di dalam asetabulum).

Untuk hip dysplasia sedang, asetabulum datar dan terjadi subluksatio kaput femoris (20-40 persen masih di dalam asetabulum) serta adanya pertumbuhan tulang baru di sekitar persendian.

Sementara itu, pada hip dysplasia parah, sebagian besar atau seluruh kaput femoris keluar dari asetabulum dan terdapat banyak pertumbuhan tulang baru di sekitar persendian koksofemoralis.

Sehubungan dengan hip dysplasia yang dialami harimau Juve, Endah menyampaikan bahwa pihaknya tidak bisa melakukan tindakan operasi karena dinilai berisiko.

"Ini kami tidak bisa melakukan tindakan karena usia. Faktor usia ini memengaruhi pada saat pembiusan dan pasca-operasi. Nanti dia (Juve) enggak nyaman, malah lebih parah, stres. Nanti bisa menimbulkan kematian," jelas Endah.

Endah menambahkan, meski tak bisa bisa dioperasi, Juve tetap menerima pengobatan serta vitamin untuk dugaan penyakit tersebut.

"Kalau dia merasa enggak nyaman, kami harus tetap kasih obat, vitamin juga," tutur Endah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/22/17260281/harimau-juve-di-ragunan-diduga-idap-hip-dysplasia-apa-itu

Terkini Lainnya

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke