Salin Artikel

Pengelola Pasar Kemiri Muka Depok Minta Dump Truk untuk Antisipasi Sampah Menggunung

DEPOK, KOMPAS.com - Pengelola Pasar Kemiri Muka mengungkap beberapa kendala untuk mengangkut sampah-sampah yang ada di pasar tersebut.

Salah satunya, mereka tidak memiliki armada khusus pengangkut sampah dari pasar yang berlokasi di Beji, Depok tersebut.

Kasubag TU UPT Pasar Kemiri Muka Budi Setiyanto mengatakan, pengadaan dump truck akan menjadi upaya mengatasi penumpukan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) Pasar Kemiri Muka.

Mengingat sampah-sampah yang masuk ke TPS tersebut tak sebanding dengan sampah yang diangkut keluar oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok.

Karena itu, ia meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk mengabulkan permohonan pengadaan dump truck tersebut.

"Maka kami memohon untuk diberi armada khusus pengangkutan sampah di TPS Kemiri Muka," Budi saat dihubungi, Senin (26/12/2022).

"Kami minta diberi armada tersendiri, baik armada pengangkutan maupun armada alat untuk menaikkan sampah ke dump truck pengankut sampah," sambungnya.

Sejauh ini, sampah-sampah yang berada di TPS tersebut diangkut oleh Dinas LHK Kota Depok dengan perbantuan armada dari lokasi lain.

Armada tersebut sebenarnya, lanjut Budi, untuk mengangkut sampah di sepanjang Jalan Raya Margonda dan di TPS Jalan Jawa.

"Armada yang sekarang ada dua, namun bukan armada TPS Kemiri Muka. Armada dump truk itu dari TPS Jalan Jawa dan embun pagi yang diperbantukan angkut sampah Pasar Kemiri," ujar dia.

Dengan begitu, Budi pesimistis armada perbantuan itu dapat mensterilkan sampah yang berada di TPS Pasar Kemiri Muka.

"Melihat kubikasi sampah yang begitu besar dan tidak adanya armada khusus TPS Kemiri Muka itu agak berat rasanya untuk bisa mensterilkan TPS di Kemiri Muka," imbuh dia.

Pengamatan Kompas.com Senin (26/12/2022) pukul 09.21 WIB, tumpukan sampah di tempat penampungan sementara di pasar tersebut setinggi kurang lebih 5 meter.

Sampah-sampah itu didominasi sampah sayuran, buah-buahan, keranjang, karung, hingga sampah rumah tangga.

Aroma tak sedap dari gunungan sampah itu dapat tercium sampai radius kurang lebih 50 meter. Bau menyengat tersebut tetap tercium meskipun pengunjung dan pedagang memakai masker.

Hujan yang mengguyur area tersebut mempernuruk kondisi di sekitar gunungan sampah itu.

Air hujan yang mengalir dari tumpukan sampah berubah menjadi berwarna putih kehijauan.

Tumpukan sampah yang jarang diangkut Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok itu bahkan memakan badan jalan di Pasar Kemiri Muka.

Petugas kebersihan pasar terlihat sesekali mendorong tumpukan sampah ke dalam tempat penampungan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/26/22335721/pengelola-pasar-kemiri-muka-depok-minta-dump-truk-untuk-antisipasi-sampah

Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke