Salin Artikel

Bahayakan Pengendara, Karung Pasir di Tengah Jalan Pejaten Barat Telah Dibuang

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah karung berisi pasir dan semen yang diletakkan di tengah Jalan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, telah ditangani.

Karung itu digunakan untuk menutupi lubang galian optik yang baru rampung diperbaiki dan semennya masih basah.

Namun, keberadaan karung itu dikeluhkan oleh warga karena dianggap membahayakan pengguna jalan.

Lurah Pejaten Barat, Asep Ahmad Umar mengatakan, beberapa karung saat ini sudah dibersihkan dan dibuang petugas Penanganan Prasarana dan Saranan Umum (PPSU).

"Sudah kita rapihkan semua. Puing-puing kan ditinggal, sudah kita buang-buang semua," ujar Asep saat dihubungi, Selasa (3/1/2023).

Asep mengatakan, ada dua lokasi tutup lubang kabel optik yang ditutupi karung berisi pasir di Jalan Pejaten Barat Raya.

Lokasi pertama berada di tengah, sedangkan titik lainnya berada di pinggir jalan akses menuju ke arah Warung Buncit, Jakarta Selatan.

"Betul. Satu di tengah dan satu di pinggir. Itu kedua-duanya, sudah kami singkirkan," kata Asep.

Asep menduga, sederet karung itu berada salah pekerja provider telah melakukan perbaikan pada kabel optik.

Berdasarkan informasi dari warga setempat, proses perbaikan diduga dilakukan pada Senin (2/1/2023) di atas pukul 22.00 WIB.

Asep menegaskan, pengerjaan perbaikan yang harus membongkar tutup lubang optik itu dilakukan tanpa izin.

"Informasi dari warga itu pengerjaan di atas jam 10 malam. Karena tadi saya tanya ke penjaga parfum di situ, dia tutup jam 10 malam belum ada pengerjaan," kata Asep.

Sebelumnya, warga sekitar, Ahmad Zaki (34) mengatakan, keberadaan karung di tengah jalan membahayakan karena beberapa pengendara terkejut hingga hampir menabrak karung tersebut

"Banyak yang dari arah Kemang mau belok ke Pejaten, kaget lihat ada karung tengah jalan. Hampir nabrak. Ini bahaya banget," kata Zaki di lokasi.

Menurut Zaki, sejumlah karung yang berada di tengah jalan ini menjadi kali kedua. Sebelumnya kondisi serupa juga pernah terjadi dengan masalah yang sama.

"Saya tak tahu kapan dan siapa yang meletakan. Tapi kayaknya sebelumnya juga pernah juga dijaga kayak gini," ucap Zaki.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com di lokasi, setidaknya lebih dari tiga karung berisi pasir dan semen yang mengelilingi tutup lubang.

Sejumlah karung berisi pasir itu diduga untuk menjadi penghalang agar tutup dari lubang itu tak terlindas roda kendaraan. Namun belum diketahui lubang tersebut.

Hal itu dilakukan karena tutup dari lubang itu tampak baru diperbaiki. Terlihat dari sisi tutup lubang itu terdapat semen yang masih basah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/03/15220281/bahayakan-pengendara-karung-pasir-di-tengah-jalan-pejaten-barat-telah

Terkini Lainnya

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Megapolitan
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

Megapolitan
Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Megapolitan
Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Megapolitan
Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke