JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Regu Tim Reaksi Cepat P3S Sudin Sosial Kota Jaktim, Kurniawan Muhammad, mengungkapkan bahwa proses mengevakuasi Eny, pemilik rumah yang terbengkalai di Cakung, Jakarta Timur, tidaklah mudah.
Diketahui, Eny dan dan anaknya, Tiko tinggal di rumah mewah itu tanpa listrik dan air selama puluhan tahun.
Tiko merawat sang ibu yang diduga mengalami depresi selama 12 tahun di rumah mewahnya yang terbengkalai tersebut.
Eny diduga mengalami depresi sejak ditinggal oleh suaminya pada 2010. Untuk bertahan hidup di rumah tanpa air dan listrik,
Selama ini mereka menadah air hujan untuk keperluan mandi dan masak.
"Tiko sempat menolak keras bahwa ibunya enggak boleh dibawa ke Rumah Sakit (RS)," ujar Kurniawan di Kantor Suku Dinas Sosial Jakarta Timur, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (4/1/2023).
Keberadaan keduanya, serta kondisi Eny yang mengalami depresi, baru diketahui setelah Dinsos mendapat laporan dari YouTuber atas nama Bang Brew TV dan Pratiwi Noviyanthi.
Pihak Kurniawan, tim Novi, Bang Brew TV, Tiko, dan petugas pengurus lingkungan setempat, melakukan perundingan dan pendekatan secara perlahan terhadap Tiko.
Akhirnya, Tiko bersedia dan merelakan agar ibunya dibawa ke RS, tepatnya ke RSJ Duren Sawit, pada Jumat (30/12/2022) pukul 16.30 WIB.
Ada perlawanan
Saat tim tiba di lokasi untuk mengevakuasi Eny, ia mengunci pintu masuk rumah dan mengurung diri.
Meski Tiko mencoba membantu proses evakuasi, Eny tetap tidak ingin keluar. Bahkan, ia memarahi Tiko.
"Pintu rumah dikunci dan diganjel besi. Kami koordinasi dengan pengurus lingkungan, dan diizinkan oleh Tiko untuk membuka pintu secara paksa," imbuh Kurniawan.
Adapun pintu yang dibuka adalah pintu belakang samping rumah.
Ketika pintu berhasil dibuka, ternyata ada Eny di belakang pintu. Ia masih menolak untuk dievakuasi.
"Bu Eny nolak, bahkan sempat beberapa kali memukul petugas dan melawan. Tapi karena jumlah kita agak banyak, akhirnya bisa mengevakuasi," tutur Kurniawan.
Meski demikian, proses evakuasi dari pintu masuk menuju kendaraan pun tidaklah mudah.
Eny masih melakukan perlawanan dengan memukul dan meludah para petugas.
"Di mobil ada beberapa anggota tim yang dipukul. Tapi ini sudah jadi tanggung jawab kami. Alhamdulillah (evakuasi) bisa berjalan dengan baik. Bu Eny dan Tiko dibawa ke RSJ Duren Sawit," ujar Kurniawan.
Dirawat di RSJ Duren Sawit
Saat ini, Eny masih dirawat di RSJ Duren Sawit. Kurniawan mengatakan bahwa ia tidak mengetahui hasil pemeriksaan lebih lanjut.
Sebab, hal tersebut sudah berada di luar ranah pihaknya.
"Selama merujuk pasien, kami hanya sebatas mengantarnya ke ruang pendaftaran dan IGD," jelas Kurniawan.
"Dari IGD ke ruang perawatan, itu sudah ke keluarga. Jadi, pihak RS atau dokter yang merawat atau menangani langsung ke keluarga, dalam hal ini Tiko sebagai anak," imbuh dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/04/22105841/eny-sempat-melawan-saat-dievakuasi-dari-rumah-mewah-yang-terbengkalai-di