Salin Artikel

Ecky Si Pemutilasi di Mata Mantan Pacar: Lihai Bersandiwara untuk Memikat Wanita hingga Terlilit Banyak Utang

Dalam kesempatan wawancara dengan Kompas.com, A membeberkan sejumlah tipu muslihat yang dilakukan Ecky demi bisa mendapatkan uang.

Menurut penuturan A, ada beragam kebohongan yang dilakukan Ecky kepada banyak perempuan yang dipacarinya.

Semasa mengenal Ecky pada tahun 2017-2018, A bercerita bahwa pelaku dikenal sebagai sosok yang manipulatif dan kerap meminjam uang.

"Saya menemukan banyak kejanggalan dan mulai merasa kalau dia mau manfaatin saya. Saya cari tahu, memang dia ini punya banyak perempuan yang bermasalah karena ingin menagih hutang," ujar A kepada Kompas.com, Sabtu (8/1/2023).

Tagihan uang itu diminta oleh sejumlah wanita yang telah menjadi korban dari Ecky.

Ketika ditanya A soal tagihan uang itu, Ecky selalu mengelak dan mengaku tidak mengenal dengan perempuan-perempuan tersebut.

"Saya sempat nanya, waktu itu dia (Ecky) bilang dan menganggap, perempuan itu hanya mengejar (suka) sama dia lah, terus juga dia bilang itu cuma teman, jadi ya sudahlah," kata A.

Mengaku bekerja sebagai dokter

 Untuk pekerjaan, A mengatakan bahwa Ecky pernah mengaku sebagai seorang dokter.

Pengakuan itu diucapkan sang pelaku mutilasi di Bekasi tersebut kepada A ketika mereka saling berkenalan pada akhir 2017 lalu.

"Aku kenal sama pelaku itu tahun 2017 dan waktu itu pelaku mengaku sebagai seorang dokter, kenalnya itu dari media sosial dan waktu itu memang nyambung," ujar A.


A kala itu tak menaruh rasa curiga. Sebab, dia beberapa kali bertemu Ecky di RSCM Jakarta Pusat.

Pertemuan itu terjadi ketika A menjadi relawan untuk pasien anak penyintas kanker.

"Waktu itu dia mengaku lagi kuliah S2 dan ambil spesialis. Dia mengaku awalnya dokter dan bahkan sempat pakai jas putih," kata A.

A mengatakan bahwa Ecky cukup mengerti istilah-istilah kedokteran saat ditanyakan kondisi kesehatan anak A ketika sakit.

"Kan awalnya saya taunya dia dokter. Bahkan setiap kali anak saya kondisi kesehatannya enggak baik, saya menanyakan hal-hal berhubungan medis dia mampu menjawab," jelas A

"Bahkan dia sering menggunakan istilah-istilah kedokteran," tegas A.

Setelah ditelusuri, lanjut A, Ecky ternyata kuliah jurusan teknik pertambangan. Dia malah tidak lulus kuliah dan hanya berpura-pura bergelar Sarjana Teknik (.ST).

"Pelaku ini adalah mahasiswa pertambangan di Unisba bandung, dan saya sudah konfirmasi ke wali dosennya kalau memang dia belum lulus," kata A.

Ecky diduga telah berhubungan dan tinggal bersama Angela di apartemen kawasan Kuningan, Jakarta Selatan sejak 2018.

"Saya sendiri sering mengantar pelaku ke apartemen itu dan jemput lagi di apartemen itu. Sering banget," ujar A.

Namun, kata A, kala itu Ecky mengaku bahwa dia menempati apartemen tersebut bersama Fajar, seorang rekannya.

Bahkan Ecky pernah bercerita bahwa anak perempuan Fajar tewas bunuh diri di apartemen tersebut pada 2018.


Belakang diketahui bahwa apartemen itu ternyata milik Angela. Bahkan, anak yang dimaksud bunuh diri itu pun diduga adalah putri dari Angela, Anna Laksita Leioloha.

"Dari Ecky langsung cerita soal anak temannya bunuh diri. Tetapi saat itu dia mengaku bahwa temannya itu adalah laki-laki bernama fajar. Bukan Angela," kata A.

Mengaku single father untuk dekati perempuan dan meminjam uang

Dalam penuturan A, Ecky kerap mengaku sebagai seorang duda untuk mendekati perempuan yang lebih dewasa, seperti korban Angela.

"Dia memang punya (daftar nama), saya pernah foto kertas notes daftar nama dan nomor telepon perempuan. Sama dia ditulis dengan umur-umurnya juga," kata A.

"Dari situ saya juga curiga kalau memang targetnya pelaku adalah perempuan rata rata di atas 30 tahun. Karena perempuan di atas 30 rata-rata kan sudah memiliki pekerjaan dan menghasilkan," sambungnya.

A menduga bahwa hal itu dilakukan Ecky untuk memanfaatkan dan mencari keuntungan dari perempuan-perempuan yang didekatinya.

Pakai foto anak A untuk tipu wanita

Ecky sempat mengaku sebagai orang tua tunggal atau single father dan kedapatan menggunakan foto anak A saat menghubungi sejumlah perempuan.

Kala itu, kata A, Ecky meminta uang dan juga mencari pinjaman uang kepada beberapa perempuan yang dihubunginya.

"Bahkan dia mengaku ke beberapa orang kalau dia single father. Makanya dia sempat pakai foto anak saya ke beberapa perempuan lain. Padahal itu anak saya," ungkap A.

"Dia meminjam uang ke perempuan lain pakai nama anak saya," sambungnya.

(Penulis: Joy Andre, Tria Sutrisna | Editor : Irfan Maullana, Sabrina Asril).

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/09/06000081/ecky-si-pemutilasi-di-mata-mantan-pacar--lihai-bersandiwara-untuk-memikat

Terkini Lainnya

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke