Salin Artikel

Belum Terima Jenazah Angela Korban Mutilasi Bekasi, Keluarga Masih Tunggu Penyidikan Polisi

BEKASI, KOMPAS.com - Turyono (58), kakak kandung dari korban mutilasi di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi hingga kini belum menerima jenazah Angela Hindriati Wahyuningsih (54).

"Iya, belum (menerima jenazah Angela)," ujar Turyono kepada awak media, Selasa (10/1/2023) pagi.

Turyono menyebut, hingga kini pihaknya masih menunggu kepastian dari polisi terkait kapan jenazah Angela akan diserahkan ke keluarga.

Turyono juga mengatakan, penyerahan mendiang Angela akan dilakukan setelah penyidikan oleh Polda Metro Jaya selesai dilakukan.

"Tunggu saja ya," ujar Turyono singkat.

Sebelumnya, Turyono mengatakan bahwa potongan tubuh dari Angela akan dimakamkan di satu liang lahat dengan sang anak, Anna Laksit Leialoha, di tempat pemakaman umum (TPU) Kampung Kandang, Jakarta Selatan.

Anna sendiri lebih dulu meninggal dunia pada tahun 2018. Kala itu, Anna meninggal diduga bunuh diri dengan melompat dari lantai 33 sebuah apartemen di bilangan Jakarta Selatan.

"(Rencananya dimakamkan) ke TPU Kampung Kandang, itu dijadikan satu dengan anaknya," ujar Turyono saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/1/2023) lalu.

Ia mengatakan, keputusan untuk menyatukan kedua jenazah Angela dan anaknya itu sudah bulat.

Hal itu diputuskan setelah Turyono berdiskusi dengan keluarga besarnya.

"Itu (dimakamkan di liang lahad yang sama) sudah keputusan bulat dari keluarga," jelas Turyono.

Saat itu, Turyono menyebut bahwa keluarga dari Angela tengah mengurus segala administrasi agar jenazah korban mutilasi tersebut dapat segera dimakamkan.

"Mau diurus administrasi rumah sakitnya, untuk pengambilan jenazahnya," jelas dia.

Adapun Angela sudah dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak pertengahan 2019 lalu. 

Belakangan, jasad Angela ditemukan di sebuah kamar kontrakan di kawasan Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Kamis (29/12/2022).

Bersama penemuan mayat itu, polisi turut menangkap M Ecky Listiantho (34), terduga pelaku pembunuhan dan mutilasi Angela. 

Sebelum penangkapan itu, Ecky dilaporkan hilang oleh istrinya karena tak kembali ke rumah sejak Jumat (23/12/2022).

Saat menelusuri keberadaan Ecky itu lah, polisi justru menemukan pria itu ada di kamar kontrakannya bersama mayat yang termutilasi.

Potongan tubuh korban diletakkan di dua boks kontainer di dalam kamar mandi.

Belakangan, Polda Metro Jaya memastikan jasad yang ditemukan termutilasi itu adalah perempuan bernama Angela Hindriati Wahyuningsih (54).

Identitas korban diketahui setelah penyidik mencocokkan DNA jasad yang termutilasi dengan jenazah anak dari Angela, Anna Laksita Leialoha.

Ekshumasi atau pembongkaran makam Anna di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, telah berlangsung pada Kamis (5/1/2023).

Turyono menyebut polisi saat ini tengah menyelidiki ulang kematian Anna, menyusul terbongkarnya mutilasi yang dilakukan Ecky.

Ia mendapat informasi bahwa Ecky ada di apartemen Angela saat Anna disebut bunuh diri dan melompat.

"Ini yang lagi didalami polisi. Katanya (Ecky ada di apartemen), tapi belum pasti masih menunggu penyelidikan polisi," ucap Turyono.

Adapun Ecky diduga membunuh Angela karena kekasih gelapnya itu ngotot minta dinikahi, dan mengancam akan melaporkan hubungan mereka ke istri Ecky.

Usai membunuh Angela, Ecky memutilasi jasad korban kemudian menyimpan potongan tubuh itu di kamar kontrakannya selama setahun lebih.

Ia menutupi bau busuk dari jasad menggunakan bubuk kopi.

Kini Ecky telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap Angela.

Tersangka dijerat dengan Pasal 340, Pasal 338 dan Pasal 339 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/10/12411781/belum-terima-jenazah-angela-korban-mutilasi-bekasi-keluarga-masih-tunggu

Terkini Lainnya

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke