Salin Artikel

Soal Kabel Semrawut di Ciputat, Bina Marga: Bukan Punya PLN, tapi PJU Dishub

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) menanggapi keluhan warga soal kabel semrawut di Jalan Merpati 1 hingga Jalan Sukadamai, Ciputat, Tangsel.

Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas SDABMBK Ahmad Fatulloh mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan PLN terkait kabel semrawut yang menjuntai ke tanah itu.

Namun, setelah dilakukan pengecekan, kabel itu ternyata bukan lah milik PLN, 

"Untuk kabel sudah berkoordinasi dengan pihak PLN yang langsung mengirim petugasnya ke lokasi. Namun keterangan mereka kabel tersebut bukan milik PLN," kata Ahmad. 

Setelah dicek, kabel itu berasal dari lampu penerangan jalan umum (PJU) yang dililitkan ke kabel PLN menggunakan tali rafia.

Adapun instansi yang bertanggungjawab atas pemasangan dan pemeliharaan PJU adalah Dinas Perhubungan Tangerang Selatan. 

"Milik PJU yang dikaitkan, tapi menjuntai ke pagar rumah warga," lanjut dia.

Kompas.com masih berupaya menghubungi Dinas Perhubungan Tangsel untuk meminta konfirmasi. 

Dalam kesempatan itu, Ahmad Fatulloh juga membantah adanya pengerjaan drainase yang membuat berantakan Jalan Sukadamai.

"Jadi di Jalan Sukadamai tidak ada pembangunan drainase," ujar Ahmad.

Ahmad menjelaskan, sebelumnya di jalan tersebut ada proyek pemindahan kabel optik udara ke bawah tanah atau kabel tanam.

Namun, penutupan penimbunan oleh pihak provider kurang rapi sehingga menyebabkan beberapa kendaraan ambles ke dalam bekas galian.

"Di Jalan Sukadamai memang ada pekerjaan pemasangan kabel optik oleh provider, namun penutupan penimbunan tanahnya tidak padat. Sehingga amblas saat dilintasi kendaraan, ini sudah kita sampaikan ke Apjatel (Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi)," jelas Ahmad.

Keluhan warga

Sebelumnya diberitakan, pemandangan kabel acak-acakan terlihat di sepanjang Jalan Merpati 1, Ciputat, hingga Sukadami pada Selasa.

Kabel-kabel itu semrawut hingga hampir menyentuh tanah.

Warga sekitar mengaku khawatir karena menganggap kondisi tersebut sangat membahayakan.

Alo (50) misalnya. Ia menilai kabel tersebut harus segera diperbaiki oleh Pemerintah Kota Tangsel agar warga yang tinggal di daerah tersebut tidak merasa terganggu.

"Ini membahayakan orang, jadi ini kabel listrik sejak dua minggu lalu belum diperbaikin," kata Alo saat ditemui di lokasi, Selasa.

Hal senada juga disampaikan Sayid (32). Menurutnya, kabel semrawut itu terjadi imbas dari pembuatan drainase yang dilakukan sekitar sebulan lalu.

Para pekerja galian disebut belum menyelesaikan pembuatan drainase, dan malah menimbulkan masalah baru bagi warga sekitar.

Bekas lubang galian yang ditinggalkan membuat jalan dengan lebar sekitar empat meter itu jadi semakin macet.

Sejumlah mobil bahkan disebut pernah terperosok ke dalam lubang galian.

Karena itu, sejak sepekan terakhir, warga sekitar akhirnya berinisiatif untuk menutup lubang galian agar lalu lintas di lokasi kembali lancar.

"Semrawutnya sudah lama sekitar satu bulan yang lalu. Penggalian kemarin enggak ditutup sama petugasnya, malah kita yang nutup. Sama warga ditutup, kan bikin macet," jelas Sayid.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/10/17454751/soal-kabel-semrawut-di-ciputat-bina-marga-bukan-punya-pln-tapi-pju-dishub

Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke