DEPOK, KOMPAS.com - Sebanyak tiga warga telah menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya pada Selasa (24/1/2023).
Mereka diperiksa sebagai saksi atas kasus dugaan pembunuhan sopir taksi online bernama Sony Rizal Taihitu yang ditemukan terkapar di Jalan Nusantara, RT 006 RW 015, Bukit Cengkeh 1 pada Senin (23/1/2023) dini hari.
Ketua RT 006 RW 015, Riko Marjoni mengaku diperiksa sebagai saksi atas penemuan jasad Sony yang tewas di lingkungannya.
"Saya hanya memberi keterangan terkait TKP nya ada di wilayah RT 006, menyampaikan yang saya lihat saja, dengan kondisi sudah di garis polisi dan warga sudah ramai," kata Riko saat dihubungi, Kamis (26/1/2023).
Selain Riko, dua orang lainya bernama Ahmad Zakaria dan sekuriti bernama Suryanto juga turut diperiksa bersama.
Mereka diperiksa di Mapolda Metro Jaya pukul 21.00 hingga 23.00 WIB.
"Keterangan lebih lengkap nya ada di saksi pak Zakaria dan pak Suryanto (sekuriti)," ujar dia.
Diketahui, Sony ditemukan tewas terkapar di samping mobilnya di Jalan Nusantara, RT 006 RW 015, Perumahan Bukit Cengkeh 1, Tugu, Cimanggis, Depok, pada Senin (23/1/2023) subuh.
Saksi mata, Suryanto, yang merupakan petugas keamanan di Perumahan Bukit Cengkeh 1, Tugu, Cimanggis, mengatakan bahwa ia melihat mobil Toyota Avanza merah bernomor polisi B 1739 FZG melaju pelan dari arah Perumahan Bukit Cengkeh 2.
Dari dalam mobil itu terdengar pengemudi berteriak meminta tolong.
Mendengar teriakan tersebut, Suryanto langsung menyambangi rekan sesama petugas keamanan di pos penjagaan terdekat untuk meminta kunci portal dan membukakan akses jalan menuju mobil tersebut.
Saat petugas keamanan itu kembali dan mendekat ke arah mobil, didapati korban sudah bersimbah darah, tergeletak di samping mobilnya.
"Dia teriak-teriak minta tolong, terus saya starter (menyalakan) motor, minta tolong lagi sama yang megang kunci. Terus saya balik ke sini, posisi korban sudah tergeletak," tutur Suryanto.
Suryanto menegaskan, tidak ada orang lain di dalam mobil atau pun di sekitar lokasi kejadian
Kapolres Metro Depok Kombes Ahmad Fuady mengatakan, SRT diduga korban pembunuhan.
Korban tewas karena mendapatkan banyak luka sayatan benda tajam di tubuhnya.
Akan tetapi, polisi masih perlu menunggu hasil pemeriksaan visum et repertum jasad korban di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, untuk kepastian lukanya.
"Kalau luka, kami masih menunggu hasil visum ya, tetapi secara sekilas luka nyata yang di TKP, ada sayatan benda tajam di bagian tubuh," ujar Fuady.
Terkini, kasus dugaan pembunuhan seorang sopir online itu telah dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/26/14372911/dugaan-pembunuhan-sopir-taksi-online-di-cimanggis-polisi-periksa-ketua-rt