Salin Artikel

Nasib Nahas Anak Perempuan Disiram Air Panas lalu Dibuang Ibu Kandung di Depok

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang anak perempuan berinisial AR (14) mendapatkan perawatan di RSUD Kota Depok dalam kondisi penuh luka dengan bekas siraman air panas di punggungnya.

Dikutip dari TribunJakarta.com, AR ditemukan terlantar di RT/RW 01/03 Kelurahan Depok, Pancoran Mas, Kota Depok, Sabtu (4/2/2023).

AR diduga menjadi korban penganiayaan ibu kandungnya sebelum akhirnya dibuang ke wilayah tempat AR ditemukan.

Saat ditemukan warga, kondisi AR cukup memprihatinkan. Pasalnya, sekujur tubuh AR penuh luka lebam dan lecet.

Parahnya, bagian punggung AR terdapat luka bekas siraman air panas.

Bahkan, ketika hendak dibersihkan oleh warga, AR kesakitan karena baju yang dikenakannya telah menempel dengan kulit akibat siraman air panas tersebut.

Warga pun berinisiatif mengantar AR ke RSUD Kota Depok. AR pun harus menjalani operasi, karena luka bakar pada tubuh sang anak mencapai 27 persen.

Masih sulit berkominikasi

Direktur Utama RSUD Kota Depok, Devi Maryori, mengatakan, sang anak juga mengalami trauma, dan kesulitan berkomunikasi dengan orang yang tak dikenal.

Menurut Devi, AR hanya mau berbicara dengan orang yang dikenal, satu di antaranya adalah bibinya.

“Info dari tantenya itu anak memang sudah sering disiksa sama ibunya, ibunya sering marah-marah ke dia," kata Devi, Senin (6/2/2023).

Berdasarkan keterangan Devi, AR merupakan anak sulung dari dua bersaudara.

Kedua anak tersebut kerap jadi pelampiasan emosi ibu kandung mereka. Namun, AR lebih sering mengalami penyiksaan dibanding adiknya.

"Jadi korban ini dua bersaudara dan dia sulung, ibunya lebih sering marah ke dia,” ujar Devi.

"Sebelumnya memang sudah sering dipukulin, dan klimaksnya ini yang terakhir disiram air panas. Kejadian menurut infonya malam Sabtu di rumahnya di kawasan Cipayung,” lanjut Devi.

Ditelantarkan ibu kandung

Ketua RT 01/RW 03, Kelurahan Depok, Abdi Rahman, mengatakan, AR tiba di lingkungannya pada Sabtu (4/2/2023) lalu.

Awalnya, AR, datang pertama kali dibawa ibu kandungnya diantar naik motor, dibawa ke pintu kereta.

Abdi mengatakan, AR diminta tinggal di rumah kakek dan neneknya. Namun persoalannya adalah kakek dan nenek dari AR sudah tidak tinggal di tempat tersebut..

“Anak itu terlantar, malam pertama dia tidur di ruko-ruko di pinggir rel, akhirnya dia datang ke kampung saya dan warga memberitahu ada anak terlantar tersebut," kata Abdi.

"Akhirnya saya nelpon pihak pihak yang bersangkutan di atas saya seperti RW dan sebagainya,” lanjut Abdi.

Abdi mengatakan, korban mengakui telah disiksa oleh ibu kandungnya sendiri.

“Kata anaknya dia luka-luka begitu karena sering dianiaya sama ibu kandungnya, di pipi lebam, di tangan dan kaki banyak goresan, dan pundak belakang ada bekas siraman air panas.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul : Anak Disiram Air Panas dan Dibuang oleh Ibu Kandung di Depok: Sudah Sering Disiksa.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/06/16243591/nasib-nahas-anak-perempuan-disiram-air-panas-lalu-dibuang-ibu-kandung-di

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Trotoar Pasar Induk Cibitung Penuh Sampah, Pejalan Kaki: Kalau Lewat Harus Tahan Napas

Trotoar Pasar Induk Cibitung Penuh Sampah, Pejalan Kaki: Kalau Lewat Harus Tahan Napas

Megapolitan
Kronologi Perempuan Ditabrak Pacar di Kebayoran Akibat Cemburu Buta

Kronologi Perempuan Ditabrak Pacar di Kebayoran Akibat Cemburu Buta

Megapolitan
Dinas KPKP DKI Belum Temukan Hewan Kurban Terjangkit Penyakit Menular Jelang Idul Adha 2023

Dinas KPKP DKI Belum Temukan Hewan Kurban Terjangkit Penyakit Menular Jelang Idul Adha 2023

Megapolitan
Sampah Berserakan di Trotoar Pasar Induk Cibitung, Pejalan Kaki Pun 'Mengalah'

Sampah Berserakan di Trotoar Pasar Induk Cibitung, Pejalan Kaki Pun "Mengalah"

Megapolitan
Waria Curi Mobil Teman Kencan di Jakarta Barat, Hendak Dibawa Kabur ke Padang

Waria Curi Mobil Teman Kencan di Jakarta Barat, Hendak Dibawa Kabur ke Padang

Megapolitan
Kebakaran Mal Lippo Plaza Ekalokasari Bogor, 5 Sekuriti Dilarikan ke RS

Kebakaran Mal Lippo Plaza Ekalokasari Bogor, 5 Sekuriti Dilarikan ke RS

Megapolitan
Sejumlah Kendaraan Pelat Merah Tidak Lulus Uji Emisi Gratis di Ragunan

Sejumlah Kendaraan Pelat Merah Tidak Lulus Uji Emisi Gratis di Ragunan

Megapolitan
Mal Lippo Ekalokasari Bogor Kebakaran, Damkar: Sumber Api dari Gudang Berkas

Mal Lippo Ekalokasari Bogor Kebakaran, Damkar: Sumber Api dari Gudang Berkas

Megapolitan
Warung Mi Ayam dan Warkop Habis Terbakar di Kwitang, Satu Pegawai Terluka

Warung Mi Ayam dan Warkop Habis Terbakar di Kwitang, Satu Pegawai Terluka

Megapolitan
Area Sekolah Sumbang Kemacetan di Condet karena Banyak Antar-Jemput dengan Mobil

Area Sekolah Sumbang Kemacetan di Condet karena Banyak Antar-Jemput dengan Mobil

Megapolitan
Jalur Transjakarta Mendadak Alih Fungsi Imbas Ribuan Nakes Demo di Depan DPR

Jalur Transjakarta Mendadak Alih Fungsi Imbas Ribuan Nakes Demo di Depan DPR

Megapolitan
Pemprov DKI Perketat Izin Pemasok Hewan Kurban ke Jakarta

Pemprov DKI Perketat Izin Pemasok Hewan Kurban ke Jakarta

Megapolitan
Dinas KPKP DKI: 78 Pemasok Hewan Kurban Minta Izin Buat Distribusi ke Pedagang

Dinas KPKP DKI: 78 Pemasok Hewan Kurban Minta Izin Buat Distribusi ke Pedagang

Megapolitan
Ratusan Kendaraan Ikut Uji Emisi Gratis di Ragunan, Pengendara: Enggak Mau Menyumbang Banyak Polusi

Ratusan Kendaraan Ikut Uji Emisi Gratis di Ragunan, Pengendara: Enggak Mau Menyumbang Banyak Polusi

Megapolitan
Polisi Tangkap Waria yang Bawa Kabur Mobil dan Uang Pelanggannya di Tambora

Polisi Tangkap Waria yang Bawa Kabur Mobil dan Uang Pelanggannya di Tambora

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke