Salin Artikel

Anies Sengaja Bangun JIS dengan Sedikit Lahan Parkir, Ini Alasannya…

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta International Stadium (JIS) menjadi sorotan usai konser Dewa 19 yang digelar di stadion berkapasitas 82.000 orang itu pada Sabtu (4/2/2023).

Pasalnya, stadion megah yang dibangun di era pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu tidak memiliki lahan parkir memadai dan layanan transportasi umum yang menunjang, sehingga menyulitkan ribuan pengunjung konser.

Banyak pengunjung yang terpaksa harus memarkirkan kendaraannya jauh dari lokasi konser dan berjalan hingga berjam-jam untuk mencapai JIS.

Andreas Ricky (30), misalnya, terpaksa memarkirkan kendaraannya di kawasan rumah toko di Sunter, Jakarta Utara. Ia kemudian berjalan sejauh dua kilometer menuju lokasi konser.

Andreas mengenang bahwa Sabtu malam itu situasi di sekitar JIS sangatlah rusuh.

“Malam itu semrawut sekali. Warga di kampung-kampung sekitar sampai menutup akses ke gang-gang mereka pakai portal. Mereka terganggu karena banyak orang jalan kaki dan pakai sepeda motor melintas di kampung-kampung," katanya.

Sengaja minim lahan parkir

Ternyata, stadion ini sengaja dibangun dengan minim lahan parkir.

Hal tersebut disampaikan oleh Arry Wibowo, project manager PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengembang JIS, pada 2021 silam.

Menurut Arry, lahan parkir yang disediakan hanya bisa menampung 1,200 kendaraan pribadi dan 76 bus.

“Untuk parkir memang kami sediakan terbatas karena semangat Pak Gubernur (untuk) mengintegrasikan (JIS) dengan transportasi massal,” ujar Arry, Selasa (24/8/2021).

Rencananya, stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) akan dibangun di Pademangan Timur, yang berjarak hanya satu kilometer dari JIS.

“Harapannya nanti di sebelah utara Taman BMW (di dekat JIS) akan ada stasiun baru untuk KRL,” imbuhnya.

Jauh panggang dari api

Nyatanya, dalam perkembangan terkini, layanan transportasi umum menuju JIS masih tidak memadai.

Adriansyah Yasin Sulaeman dari Forum Diskusi Transportasi Jakarta menyayangkan kondisi tersebut.

Menurut Andriansyah, konsep JIS yang tidak memprioritaskan kendaraan pribadi dinilai sudah tepat.

“Tetapi (sayangnya) tidak dibarengi dengan solusi,” ujar Andriansyah, dikutip dari Harian Kompas.

Ia mengakui butuh waktu lama untuk bisa membangun sistem transportasi yang memadai di sekitar JIS.

Untuk mengatasi situasi tersebut, dibutuhkan solusi jangka pendek setiap acara besar seperti konser musik berlangsung.

Langkahnya adalah dengan menyediakan kantong parkir di sekitar JIS, pungkas Andriansyah.

(Kompas.com: Ira Gita Natalia Sembiring/ Kompas.id: Stefanus Ato, Atiek Ishlahiyah Al Hamasy)

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/08/20244151/anies-sengaja-bangun-jis-dengan-sedikit-lahan-parkir-ini-alasannya

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke